REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Tindakan yang diduga merupakan upaya sabotase terhadap keselamatan perjalanan KA, masih sering dilakukan orang tak bertanggung jawab. Seperti yang terjadi di jalur sekitar Stasiun Patuguran Desa Winduaji Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes, petugas menemukan wesel pemindah jalur rel diganjal batu sehingga tidak bisa berpindah.
''Batu-batu tersebut jelas sengaja dipasang di rel tepat pada wesel pemindah jalur KA stasiun Patuguran. Untung kejadian itu bisa diketahui dengan cepat, sehingga kemungkinan adanya rangkaian KA yang anjlok atau terguling bisa dihindari,'' jelas Manajer PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, Ahad (19/6).
Dia menyebutkan, adanya upaya mengganjal wesel dengan batu ini diketahui pada Jumat (17/6), malam. Saat itu, Kepala Stasiun Patuguran Ferry Rahman Hakim yang sedag bertugas jaga menduga adanya masalah di bagian wesel rel karena upaya pemindahan jalur rel selalu gagal dilakukan.
''Saat itu, ada KA yang hendak melintas di stasiun, sehingga harus dilakukan pemindahan rel. Namun karena wesel tidak bisa dipindahkan, maka KA yang hendak melintas mendapat tanda semboyan berhenti sebelum memasuki stasiun,'' jelasnya.
Ferry kemudian memerintahkan pihak keamanan stasiun Patuguran untuk memeriksa lokasi wesel yang berjarak 1 kilometer dari stasiun. ''Dari pemeriksaan wesel, diketahui tiga wesel yang terdiri dari wesel 23a, 23b, dan 13b, sudah diganjal batu. Total ada tujuh batu yang digunakan untuk mengganjal wesel-wesel tersebut,'' kata Suroyo.
Surono menyebutkan, pengganjalan batu di perangkat pemindah jalur KA tersebut diduga sengaja dilakukan para pelaku untuk mengganggu perjalanan dan keselamatan kereta api. ''Kami menduga memang ada unsur sabotase,'' jelasnya.
Menurut dia, petugas keamanan stasiun yang diminta memeriksa kondisi wesel juga sempat dilempari batu oleh orang-orang yang bersembunyi di balik rimbun pohon dan kegelapan malam. ''Petugas keamanan stasiun sempat mengejar mereka, namun mereka berhasil kabur. Diperkirakan ada lebih dari lima orang yang melakukan hal itu,'' jelasnya.
Bahkan, ketika petugas sudah membersihkan wesel dari batu dan wesel berhasil difungsikan, beberapa saat kemudian pengganjalan wesel dengan batu kembali terjadi. Bahkan, akibat tindakan mereka, perangkat wesel pemindah jalur nomor 23b mengalami kerusakan. ''Posisiya bergeser melebar sampai 1 sentimeter,'' jelasnya.
Surono menyatakan, pengganjalan rel di sekitar stasiun Patuguran tersebut sudah dilaporkan ke aparat keamanan di Polsek Paguyangan. ''Kami berharap aparat segera mengusut kejadian ini dan menangkap pelakunya, karena sangat mengancam keselamatan perjalanan KA, apalagi menghadapi angkutan lebaran,'' katanya.