Senin 20 Jun 2016 14:21 WIB

Pekanbaru Dikepung 'Gunungan' Sampah

Tumpukan sampah (ilustrasi)
Foto: thehindu.com
Tumpukan sampah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Warga Pekanbaru, Riau, mengkhawatirkan penyebaran penyakit menuluar akibat sampah yang masih menumpuk berhari-hari pada titik-titik penumpukan sampah di permukiman warga, komplek pertokoan, dan pasar-pasar.

"Penyebaran penyakit menular berpotensi, apalagi cuaca ekstrim melanda di kawasan Sumatera, termasuk Riau yang disertai hujan dan badai, sehingga kuman penyakit makin mudah berkembang biak," kata pemerhati masalah lingkungan Nasrul MA dalam keterangannya di Pekanbaru, Senin (20/6).

Warga mencermati hal itu terkait seratusan karyawan pengumpul sampah di Kota Pekanbaru, yang bekerja atas nama PT MIG belum menerima gaji selama April-Mei 2016. Dampaknya mereka melakukan mogok kerja dan berakibat sampah menumpuk di rumah-rumah warga.

Menurut dia, penyakit menular berpotensi menyerang warga kota Pekanbaru dan sekitarnya, akibat sampah yang betebaran diletakkan di ruang terbuka dan jika digali kucing, anjing dan tikus maka sampah tersebut selain berbau menyengat dikerubuti lalat dan berpotensi menebar kuman penyakit. Sampah yang menumpuk di ruang terbuka, katanya, dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit, mulai dari penyakit ringan hingga yang berbahaya.

"Keberadaan bibit penyakit di dalam sampah biasanya berasal dari tercemarnya sampah oleh feses (kotoran) manusia maupun ternak, atau karena vektor serangga pembawa penyakit yang bersarang di dalamnya. Sampah yang tercemar feses manusia dan hewan ternak dapat menjadi sumber penyakit menular atau sumber patogen yang terdiri atas bakteri, virus, protozoa, dan cacing," katanya.

Penyakit-penyakit yang diakibatkannya, antara lain bisa diare, disentri, kolera, tifus, hepatitis, taeniasis, dan sebagainya.

Menurut warga Kota Pekanbaru lainnya, Meri (55 tahun) pada musim penghujan tingkat pertumbuhan kuman dan risiko penyakit yang ditimbulkan dari sampah biasanya meningkat.

Kuman yang seharusnya bisa mati oleh sinar matahari, katanya, di musim penghujan tidak mati, justru terbawa air hujan hingga ke sungai, dan selokan, dan kondisi ini dapat mengancam kesehatan manusia. "Parahnya, jika kucing dan anjing liar yang mengais-ngais makanan di tempat-tempat penampungan sampah juga dapat menjadi penyebar penyakit toxoplasmosis dan cacing," katanya.

Kondisi lingkungan yang memprihatinkan ini, katanya lagi, menjadi tanggung jawab Pemko Riau. Masyarakat berharap tidak ada lagi tumpukan sampah-sampah dan harus diangkut secara bertahap supaya tidak menimbulkan tumpukan sampah yang "menggunung".

"Pemkot Pekanbaru harus segera menyelesaikan tumpukan sampah ini denga berbagai cara. Tidak usah menunggu penyelesaian perselisihan antara Pemkot Pekanbaru dengan PT MIG pengelola sampah tersebut," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement