REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi III DPR, Bambang Soesatyo mengatakan tahapan seleksi calon Kapolri akan segera dilakukan. Hal tersebut mengingat sedikitnya waktu yang tersisa sebelum DPR reses dan masa jabatan Jenderal Badrodin Haiti habis.

Pria yang akrab disapa Bamsoet itu menjelaskan, tahapan pertama Komisi III akan memasang iklan untuk mendapat masukan masyarakat. Kemudian meminta rekam jejak calon kepada PPATK, KPK dan Kompolnas. Jika tidak ada hambatan dan disetujui mayoritas Komisi III, maka akan mengunjungi rumah calon Kapolri.

''Kalau tahapan itu selesai. Rabu (23/6) kita sudah mulai fit and proper test mendengar visi misi calon, mau dibawa kemana Polri ke depan dan terpenting, pembenahan internal,'' katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/6).

Mengenai usulan dari beberapa fraksi yang meminta fit and proper test usai Idul Fitri, ia kurang setuju. Menurutnya, sangat riskan jika penunjukan Kapolri diundur, karena dalam UU Kepolisian hanya berlaku 20 hari.

''Yang kita khawatirkan itu Ahad kejepit, karena begitu masuk 18 Juli, 28 Juli reses. Kita khawatir kesulitan mengumpulkan anggota melakukan fit and proper test,'' ujarnya.

Sehingga masa surat presiden akan kadaluarsa, dan kemudian juga Kapolri yang lama juga sudah memasuki masa pensiun. Politikus Golkar itu menilai, tidak ada lagi pimpinan Komisi III dan Fraksi yang menghambat fit and proper test, dan diyakini bisa selesai lebaran.

Bamsoet ingin Komjen Pol Tito Karnavian melakukan pembenahan institusi Polri. Tantangan terdekatnya adalah Pilkada serentak 2017 dan strategi pengamanan Pileg dan Pilpres 2019.

''Yang penting bisa membangun hubungan harmonis degan lembaga lain terutama KPK,'' ucapnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika