REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi III DPR akhirnya memutuskan melakukan fit and proper test kepada calon Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian pada Kamis (23/6) mendatang. Keputusan tersebut diambil usai surat pencalonan Tito dibacakan di rapat paripurna, dibahas di Bamus dan kemudian diputuskan dalam Pleno Komisi III.

Besok (Selasa), Komisi III rencana akan mengundang KPK, PPATK, Kompolnas. Lalu pada hari Rabu (22/6), mereka akan mengunjungi kediaman Tito sekaligus buka puasa bersama.

''Kamis pagi kita selenggarakan fit and proper test, dan bisa kita bawa ke paripurna,'' kata Ketua Komisi III Bambang Soesatyo, usai rapat pleno, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/6).

Sampai saat ini, lanjut Bambang, tidak ada hambatan dalam pencalonan mantan Kapolda Metrojaya tersebut. Semua fraksi dinilai mendukung pilihan presiden. Tapi Intinya, lanjut dia, Tito harus mengatasi kesenjangan senioritas, karena dirinya termasuk angkatan muda.

''Itu yang harus dijawb supaya masyarakat, harus bisa menjawab adanya gap antara dia dan seniornya,'' ucap Bambang.

Kalau Tito bisa menjawab hal tersebut, Bambang menuturkan, maka Tito dianggap telah menyelesaikan 60 persen tugasnya. Apalagi, Tito memiliki waktu yang cukup panjang sebagai Kapolri.

Menurutnya Bamsoet, Tito memiliki kemampuan manajerial yang cukup, karena dirinya pernah memimpin wilayah. Sehingga, tidka butuh waktu lama untuk melakukan uji kelayakan. ''Kita fokus Kapolri yang waktunya sudah mepet. Karena kita juga dikejar tayang soal UU KUHAP dan soal anggaran,'' ujarnya.