REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, pemerintah selalu dihadapkan pada pertumbuhan arus mudik sebesar tiga persen hingga empat persen setiap tahunnya pada moda angkutan umun. Untuk moda transportasi udara, bahkan pertumbuhannya bisa mencapai 13 persen.
Menurutnya, tantangan terbesar dalam arus mudik dan balik lebaran ada pada penggunaan kendaraan pribadi terutama sepeda motor. Fenomena mudik menggunakan sepeda motor ia katakan merupakan hal yang luar biasa terjadi.
Sektor inilah yang menyumbang jumlah kecelakaan lalu lintas tertinggi jika dibandingkan moda angkutan umum selain angkutan darat. Alasannya sendiri, Jonan katakan, terdiri atas banyak faktor, salah satunya belum memadainya sarana transportasi umum di daerah tujuan pemudik.
Pemerintah pusat, lanjutnya, agak kesulitan dalam hal ini mengingat transportasi daerah kewenangannya berada pada pemerintah daerahnya masing-masing.
Jonan menambahkan, dalam RAPBN 2017 mendatang, ia ingin membahas kemungkinan adanya subsidi untuk angkutan AKAP dengan bus. "Ini memang harus dilakukan kalau enggak, bus AKAP makin lama makin habis," katanya saat rakor dengan Komisi V DPR di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (20/6).
Baca juga, Polresta Bekasi Survei Jalur Mudik Hadapi Arus Mudik.