Senin 20 Jun 2016 19:47 WIB

Kejakgung: Sidang La Nyalla Bisa Digelar di Jakarta

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
 Tersangka kasus tindak pidana korupsi dana hibah Kadin Jawa Timur La Nyalla Mattaliti menjalani pemeriksaan di Jam Pidsus Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (9/6).(Republika/Raisan Al Farisi)
Tersangka kasus tindak pidana korupsi dana hibah Kadin Jawa Timur La Nyalla Mattaliti menjalani pemeriksaan di Jam Pidsus Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (9/6).(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang kasus dugaan korupsi dana hibah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur dengan tersangka La Nyalla Mattalitti akan segera digelar.

Kejaksaan Agung (Kejakgung) mengatakan ada kemungkinan sidang tersebut dipindah dari Surabaya ke Jakarta.

"Kalau memang tidak memungkinkan di Surabaya, kita minta dipindah ke Jakarta," ujar Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Arminsyah di Gedung KPK, Jakarta, Senin (20/6).

Arminsyah mengatakan, kemungkinan pemindahan itu terbuka lantaran untuk mengantisipasi terjadinya kejadian yang tidak diinginkan.

Sebab, pascaKejati Jatim mengumumkan status tersangka kepada La Nyalla atas dugaan korupsi dana hibah Kadin Jatim 2012 terjadi pengrusakan rumah dinas Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Maruli Hutagalung. Ia menjadi sasaran aksi protes massa dari Pemuda Pancasila terkait penetapan tersangka La Nyalla tersebut.

"Kita pertimbangkan kejadian kemarin, adanya perusakan rumah dinas. Tapi aparat keamanan disana lah pertimbangannya," katanya.

Mereka menuding Maruli sengaja melakukan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Maruli Hutagalung atas La Nyalla untuk kepentingan elite politik di Jakarta. Lantaran itu, terkait kemungkinan itu pihak kejaksaan akan berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat.

"Nanti kita minta aparat disana untuk baca situasi," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement