REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Rumah Sakit Fatmawati enggan disebut sebagai biang kerok dalam kasus insiden jatuhnya lift yang terjadi pada Ahad (19/6) lalu. Mereka justru menyebut pihak ketiga yang menjadi vendor yakni PT MDS yang seharusnya diklarifikasi.
(Baca: Ini Kronologi Jatuhnya Lift di RS Fatmawati)
"Semua lift dipelihara oleh pihak ketiga (PT MDS) yang berkompeten. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada mereka," kata Direktur RS Fatmawati dr. Andi Wahyuningsih Attas di Gedung Utama RS Fatmawati, Jalan RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (20/6).
Andi menjelaskan, pemeriksaan rutin dilakukan oleh pihak PT MDS setiap sebulan sekali. Pada pemeriksaan terakhir, tidak ditemukan adanya kerusakan satupun, termasuk terhadap tali sling (penyangga) yang disebutnya baik-baik saja.
Dalam kontrak service tersebut mewajibkan agar PT MDS melakukan pemeriksaan 22 lift di RS Fatmawati, termasuk enam lift di Gedung Teratai. "Tiap tahun kami lelang. Misalnya untuk tahun 2017 nanti, kami perbarui lagi kontrak pada bulan Oktober. Supaya Januari 2017 kelak tidak ada kejadian serupa lagi," kata dia.
Pihaknya, kata dia, juga sudah berkomunikasi secara langsung dengan pihak PT MDS. Andi juga meminta kepada pihak ketiga tersebut untuk kooperatif dan menjelaskan semuanya apa yang terjadi kepada pihak kepolisian.
"Pasti setelah kejadian ini, kami akan evaluasi kerjasama dengan PT MDS. Kalau emang itu kesalahan dari teknis pasti kami akan pikirkan kerjasama lagi dengan mereka," kata Andi.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan mengajak tim ahli untuk melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab jatuhnya lift tersebut.
Sementara, Direktur Medik RS Fatmawati, Dr Chamim mengimbau kepada seluruh pengunjung termasuk pasien rumah sakit untuk tenang dan tidak panik. Karena, kata dia, seluruh perangkat di lift di gedung tersebut diklaim.
"Hari ini kami cek ulang semua lift di sini. Kejadian ini merupakan musibah, semoga ini yang terakhir," ucap dia.