Senin 20 Jun 2016 20:55 WIB

Indonesia Dituding Tembaki Nelayan Cina, Ini Kata Menteri Susi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti (tengah) mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/6).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti (tengah) mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Cina menuding Angkatan Laut Indonesia telah menembaki sebuah kapal nelayan Cina dan melukai satu orang dalam kasus penangkapan ikan ilegal. Pemerintah Cina pun telah menyampaikan protes resminya ke Indonesia.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menilai sikap protes Cina merupakan hal yang wajar. Namun, ia menyebut sikap Angkatan Laut Indonesia sudah tepat untuk menegakkan hukum.

"Protes boleh saja, tapi itu kan hal yang biasa kita tegakkan di wilayah kedaulatan. Saya pikir TNI AL sudah betul," kata Susi usai menghadiri buka bersama di kediaman Ketua DPR, di Jakarta, Senin (20/6).

Lebih lanjut, menurut dia, tak hanya Pemerintah Cina saja yang dapat menyampaikan nota protesnya. Namun, pemerintah Indonesia juga dapat bersikap tegas terhadap pelanggaran hukum seperti illegal fishing atau pencurian ikan. "Jadi jangan Cina saja yang boleh geram, tapi kita juga boleh geram," jelas dia.

Karena itu, Susi mengatakan nantinya Kementerian Luar Negeri juga akan menyampaikan nota protesnya ke pemerintah Cina. Tindakan nelayan Cina dinilainya telah melanggar aturan di Indonesia, karena telah menangkap ikan di perairan Indonesia.

Indonesia pun akan menerapkan hukuman yang sama seperti hukuman terhadap para pencuri ikan dari negara lain. Hingga saat ini, Susi mengaku belum mendapatkan arahan dari Presiden Joko Widodo terkait hal ini.

Ia menegaskan, hubungan baik dengan negara Cina pun juga harus dijaga. Namun, hukuman terhadap para pencuri ikan juga harus diterapkan.

Seperti diketahui, pemerintah Cina telah menyampaikan protes resminya terkait insiden ini. Mereka mendesak Indonesia agar tidak mengambil tindakan yang dapat memperumit keadaan.

Dilansir dari The Guardian, Kemenlu Cina menyebut nota protes dilayangkan karena Angkatan Laut Indonesia telah menembaki sebuah kapal nelayan Cina, dan melukai satu orang.

Namun, menurut Angkatan Laut Indonesia, mereka hanya melepaskan tembakan peringatan ke beberapa kapal nelayan berbendera Cina yang diduga melakukan penangkapan ikan ilegal di dekat Kepulauan Natuna. Kendati demikian, dalam insiden ini disebut tak menyebabkan adanya korban terluka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement