REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Andri Yansyah meminta PT KAI Commuterline Jabodetabek (KCJ) dan Transjakarta bersatu demi transportasi yang layak bagi masyarakat. Ia berharap kedua layanan angkutan massal itu menghilangkan ego masing-masing.
Hal itu disampaikan Andri dalam diskusi integrasi KRL dan bus Transjakarta yang diadakan Dewan Transportasi Kota Jakarta. Andri menilai kehadiran angkutan umum layak dan modern sudah jadi kebutuhan pokok di Ibu Kota.
"Masyarakat ingin dapat transportasi modern dan massal yang tertata. Jadi enggak boleh ada ego sektoral. Semua berjuang demi kepentingan transportasi masyarakat," katanya, Senin (20/6).
Andri menerangkan integrasi KRL dan bus Transjakarta akan makin memudahkan masyarakat untuk mencapai lokasi yang dituju. Apalagi keinginan warga untuk menikmati transportasi yang aman dan nyaman semakin meningkat.
"Dengan integrasi ini kita ingin pindahkan kendaraan pribadi jadi kendaraan umum," ujarnya.
Sementara itu, Andri mengatakan pengembangan angkutan umum massal harus didukung pembatasan lalu lintas. Salah satu caranya yaitu sistem park and ride yang diharapkan bisa memudahkan penumpang KRL dan Transjakarta.
"Kita ingin masukan sistem park and ride di koridor busway seperti di halte Ragunan," ucapnya.