Senin 20 Jun 2016 22:32 WIB

Dua Awak Pesawat Latih Mendarat Darurat Dipastikan Selamat

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Hazliansyah
Warga menyaksikan pesawat yang mengalami kecelakaan di area Tambak Nggojoyo, Desa Wedung, Demak, Jawa Tengah, Senin (20/6). Pesawat terbang latih jenis CESNA 172 PK-NIV milik sekolah penerbangan PT Nusa Fliying Internasional (NFI) tersebut mengalami kecela
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Warga menyaksikan pesawat yang mengalami kecelakaan di area Tambak Nggojoyo, Desa Wedung, Demak, Jawa Tengah, Senin (20/6). Pesawat terbang latih jenis CESNA 172 PK-NIV milik sekolah penerbangan PT Nusa Fliying Internasional (NFI) tersebut mengalami kecela

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kapolres Demak AKBP Heru Sutopo memastikan dua awak pesawat latih Cesna 172 bernomor PK-NIV yang mendarat darurat di kawasan petambakan Desa Nggojoyo, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak dalam kondisi selamat.

Keduanya, Joshua Adolf Watmena (21) warga Rawabuntu Serpong Tangerang dan Bobi Satria Adhi (21) warga Perum Sailendra, Semarang hanya mengalami luka lecet di bagian tangan dan kaki.

"Mereka selamat dan hanya mengalami lecet- lecet. Bahkan sudah bisa memberi keterangan seputar musibah yang mereka alami," kata Heru melalui sambungan telepon, Senin (20/6).

Kapolres menjelaskan, pesawat latih sipil milik Nusa Flying International School sebelumnya mengalami gangguan mesin beberapa saat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Ahmad Yani (BIAY) Semarang.

Pilot dan Copilot pesawat ini kemudian memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat, di wilayah Desa Nggojoyo. Dalam pendaratan posisi pesawat nyaris terbalik, dengan hidung pesawat menancap ke tanah, di tepi tambak.

"Kedua awak pesawat ini sudah dimintai keterangannya di Mapolsek Wedung, sambil meninggu perwakilan pihak Nusa Flying International School dari Jakarta," jelasnya.

Sementara itu Kapolsek Wedung, AKP Untung Supriyadi yang dikonfirmasi menuturkan, di hadapan polisi kedua awak pesawat mengaku saat musibah terjadi mereka tengah melakiukan latihan terbang.

Sebelumnya pesawat nahas ini tinggal landas dari Semarang, sekitar pukul 12.00 WIB. Saat pesawat mencapai  ketinggian 100 feet tiba- tiba pesawat mengalami mati mesin. Pilot sempat berupaya menghidupkan mesin di udara, namun upaya ini tidak membuahkan hasil.

"Akhirnya mereka memutuskan mendarat darurat di kawasan petambakan," katanya.

Kawasan petambakan dipilih karena kedua awak pesawat menghindari pendaratan darurat di kawasan pemukiman.

"Namun pendaratan darurat ini harus berakhir dengan posisi pesawat seperti menghujam ke permukaan tanah," lanjutnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement