REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI, dr. H. Mohammad Subuh, MPPM menegaskan Indonesia tidak termasuk ke dalam 46 negara yang mengalami outbreak atau kejadian luar biasa (KLB) virus Zika.
Indonesia juga tidak termasuk 14 negara dengan transmisi virus Zika.
Penegasan ini sesuai dengan data WHO tentang transmisi Zika di dunia. Dalam rilis 15 Juni 2016, WHO menyebutkan sebanyak 60 negara melaporkan transmisi vektor nyamuk yang berkelanjutan.
Sebanyak 46 negara mengalami outbreak pertama kasus Zika virus sejak 2015. Sedangkan 14 negara telah melaporkan bukti adanya penularan virus Zika antara tahun 2007 dan 2014 dengan transmisi berkelanjutan.
"Selain itu disebutkan pula terdapat empat negara atau wilayah melaporkan bukti penularan virus Zika tanpa transmisi berkelanjutan," ujar Subuh dalam siaran resminya pada Senin (20/6).
Keempat negara tersebut yakni Kepulauan Islands, Polinesia Perancis, Chile dan YAP (Negara Federasi Micronesia). Sepanjang pekan kedua hingga 15 Juni 2016, tidak ada negara baru yang melaporkan transmisi penularan virus Zika dari vektor nyamuk atau transmisi orang (seksual).
Virus Zika pertama kali ditemukan pada air liur monyet di Uganda melalui monitoring demam kuning (Yellow Fever) pada tahun 1947. Virus Zika pertama kali ditemukan menginfeksi manusia di Uganda dan United Republic Tanzania pada tahun 1952.