REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) mengantisipasi berbagai gangguan untuk musik lebaran. Dia mengatakan jalur mudik lebaran 2016 digerayangi hambatan gangguan alam.
BMKG memprediksi adanya hujan lebat dan ancaman longsor di beberapa tempat. Selain itu, ancaman rob juga membayangi. Diperkirakan saat arus mudik pada 5-12 Juli mendatang rata-rata permukaan air laut mencapai satu meter atau pasang setinggi 40 sentimeter.
Contoh terdekat yakni gangguan jalur Pantura Demak-Semarang, Jawa Tengah. Dalam sepekan terakhir kondisinya macet akibat rendaman air rob. Ketinggian air bervariasi antara 20-40 sentimeter dan mengakibatkan banyak kendaraan mogok dan berjalan pelan untuk menghindari genangan.
"Kita melakukan sejumlah langkah darurat yang akan dilanjutkan dengan konstruksi permanen," kata Menpupera Basuki Hadimuljono di DPR, Senin (20/6).
Sebelumnya ia telah meninjau langsung lokasi rob dan langsung menginstruksikan sejumlah tindakan. Langkah darurat penanggulan rob yaitu dengan menambah tanggul sementara berupa karung. Pemerintah pusat juga akan mengirimkan empat pompa bantuan untuk menyedot air rob. Saat ini telah ada enam pompa yang eksis di lokasi sehingga total pompa yang difungsikan berjumlah sepuluh.
Langkah lainnya yakni memaksimalkan peran kluster di segala arah. Di antaranya Kluster Semarang bagian barat untuk bandara, kluster Semarang bagian tengah untuk daerah Tawang, kluster Semarang di timur yaitu dengan Polder Banger, dan kawasan Terboyo untuk luapan Kali Beringin.
Pada Ahad (19/6) rob menggenangi jalan pantura di sebelah timur Mapolsek Genuk (Semarang) mengakibatkan ketersendatan arus. Penumpukan kendaraan terjadi dua arah karena genangan rob menggenangi dua sisi jalan.
Ketersendatan arus lalu lintas paling parah terjadi dari arah Demak ke Semarang yakni mulai Desa Batu, Karangtengah, hingga Mapolsek Genuk, Semarang. Ditambah lagi, rob yang mulai naik sejak sore bersamaan dengan banyaknya bus malam jurusan Jakarta yang melintasi jalur pantura.