REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kerap mendatangkan imam-imam Madinah selama Ramadhan. Masjid Agung Sunda Kelapa, merupakan salah satu masjid yang sering mendatangkan imam-imam Madinah untuk memimpin shalat tarawih.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Sunda Kelapa, Aksa Mahmud, menilai kehadiran imam-imam Madinah di Sunda Kelapa, sebagai bentuk memakmurkan jamaah. Hal itu dikarenakan, jamaah sendiri yang memiliki keinginan untuk menghadirkan imam-imam Madinah, serta memimpin pelaksanaan shalat tarawih.
"Kita mengikuti keinginan jamaah saja, dan memang tugas kita itu memakmurkan jamaah," kata Aksa kepada Republika.co.id, Selasa (21/6).
Ia menjelaskan, salah satu tugas utama orang-orang yang ditunjuk sebagai pengurus masjid memang untuk memakmurkan jamaah, termasuk keinginan soal pelaksanaan tarawih. Menurut Aksa, perwujudan itu senantiasa membuat jamaah selalu berbahagia melaksanakan shalat di Sunda Kelapa, dan bisa menjalankan ibadah dengan kondisi yang baik.
Semantara, Aksa menerangkan tugas imam-imam Madinah itu tentu sama seperti kebanyakan, yaitu memimpin pelaksanaan shalat dan memberikan ceramah agama kepada jamaah. Namun, tentu saja pembacaan bacaan-bacaan shalat akan lebih fasih dan merdu, yang akan membuat jamaah yang mengikuti akan lebih menikmati ibadah yang dikerjakan.
Aksa menambahkan, kehadiran imam-imam Madinah untuk memimpin shalat tarawih sendiri sudah dimulai sekitar enam tahun lalu, atau tepatnya saat masa kepengurusannya dimulai. Ia mengungkapkan, Masjid Agung Sunda Kelapa akan terus mendatangkan imam-imam Madinah sesuai keinginan jamaah, terutama pada 10 malam terakhir dari bulan suci Ramadhan.
"Utamanya memang 10 Ramadhan terakhir, dan kita akan terus datangkan selama jamaah masih menginginkan," ujar Aksa.