Selasa 21 Jun 2016 16:31 WIB

Dewan Racana Adipati Mrapat Banyumas Hadiri Hibah Buku BSI Purwokerto

Penyerahan hibah buku secara simbolis oleh BSI Purwokerto kepada SMK Plus Tunas Bangsa Kebasen, Banyumas, Jumat (17/6/2016).
Foto: Dok BSI
Penyerahan hibah buku secara simbolis oleh BSI Purwokerto kepada SMK Plus Tunas Bangsa Kebasen, Banyumas, Jumat (17/6/2016).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Divisi Kepanduan BSI Purwokerto bersama Senat Mahasiswa BSI Purwokerto melaksanakan “Campus Goes to SMA/SMK/Sederajat” di  SMK Plus Tunas Bangsa Kebasen, Desa Adisana, Kebasen, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (17/06/2016).

 

Acara yang diadakan Cendekia --  nama perpustakaan di sekolah tersebut --  berupa pemberian buku oleh BSI Purwokerto diwakili oleh kepala kampus, dosen, dan senat mahasiswa BSI Purwokerto. Sedangkan SMK Plus Tunas Bangsa Kebasen diwakili oleh kepala sekolah beserta lima  guru dan 10 siswa anggota pramuka.

Kegiatan serah terima buku dilaksanakan secara simbolis oleh Kepala Kampus BSI Purwokerto kepada Kepala Sekolah SMK Plus Tunas Bangsa Drs  Susriyadi. “Semoga buku-buku yang kami berikan dapat bermanfaat bagi siswa/siswi SMK Plus Tunas Bangsa,”  ucap Chandra.

Chandra menambahkan, kegiatan hibah buku bagi sekolah di Banyumas tidak hanya berupa buku ajar saja tetapi juga buku bacaan berupa cerita inspiratif maupun cerita motivasi. Pada kegiatan tersebut hadir pula perwakilan Dewan Racana Adipati Mrapat Banyumas.

Susriyadi menyambut hangat kedatangan BSI Purwokerto dan Dewan Racana Adipati Mrapat. Dalam diskusi santai, Susriyadi menjelaskan sejarah berdirinya SMK Plus Tunas Bangsa. “Sekolah ini belum lama berdiri sehingga sarana dan prasarana yang ada masih belum lengkap termasuk buku-buku masih sangat kurang,”  ungkap Susriyadi.

Susriyadi mengatakan,  kegiatan ini merupakan awal baik untuk menjalin hubungan baik dengan BSI. “Ke depannya kami berharap adanya kerja sama dalam hal beasiswa, workshop dan seminar, serta program-program edukasi yang dilakukan oleh pihak BSI Purwokerto kepada SMK Plus Tunas Bangsa Kebasen,” harap  Susriyadi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement