REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Upaya pencarian korban tanah longsor di Desa Sampang, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen terkendala peralatan. Di desa ini masih ada empat orang korban yang belum ditemukan.
Komandan Kepanduan dan Olahraga DPW PKS Jawa Tengah, Amir Darmanto, mengatakan proses pencarian korban yang masih tertimbun longsor diJawa Tengah memang terfokus di Kabupaten Purworejo dan Banjarnegara. Karena jumlah korban jiwa di dua daerah ini relatif lebih besar. Namun dukungan peralatan untuk melakukan pencarian korban saat ini juga sangat dibutuhkan di Desa Sampang.
Hari ini PKS mulai menerjunkan relawan di sejumlah lokasi bencana guna mendukung tim SAR gabungan menemukan korban yang masih tertimbun di bawah material longsor. Termasuk di Desa Sampang.
Peralatan namun masih sangat minim. Pacul (cangkul), sekop dan linggis saat ini sangat dibutuhkan untuk membantu menemukan para korban yang belum diketahui nasibnya. Alat berat tidak dapat mengakses ke lokasi bencana sebab medan yang cukup sulit.
"Di desa ini, tercatat ada enam korban tewas serta empat orang warga belum diketemukan," ungkapnya, Selasa (21/6).
Pada saat ini BNPB tengah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan penanganan darurat banjir dan longsor. Upaya pencarian korban hilang dan proses evakuasi juga terus dilakukan oleh relawan gabungan dari unsur Basarnas, BPBD, TNI, Polri serta sejimlah lembaga sosial dan kemanusiaan.
Ia juga menjelaskan, untuk bencana tanah longsor di Banjarnegara, para relawan melakukan kerja bakti dengan membuat jembatan darurat untuk warga setempat. “Hari ini warga dan relawan bekerja bakti membuat jembatan dari bambu yang menyambungkan dari dusun Dares ke Dusun Trenggiling Desa Gumelem,” jelas Amir.
Sementara itu, tiga korban tewas kembali ditemukan oleh gabungan tim SAR di lokasi pencarian korban longsor di Dusun Caok, Desa Karangrejo dan Desa Donorati, Kabupaten Purworejo. Dengan tambahan korban jiwa yang kembali ditemukan ini, jumlah korban longsor Purworejo yang ditemukan telah mencapai 33 orang.
"Dua korban berhasil diidentifikasi sebagai Herlina (55) dan Datayu Retno (11), putri bapak Pitoyo. Sedangkan satu korban lagi masih diidentifikasi oleh tim dari DVI Polri," ungkap Kepala Basarnas kantor SAR Semarang, Agus Haryono.
Sejauh ini, tim SAR gabungan telah menemukan 33 korban dan 10 masih dalam pencarian. "Upaya pencarian ini juga melibatkan anjing pelacak milik kepolisian," tambahnya.