Rabu 22 Jun 2016 03:23 WIB

Sebentar Lagi Islam Berkembang Pesat di Belanda

Khumaini Rosad, TIDIM LDNU
Khumaini Rosad, TIDIM LDNU

Oleh: Khumaini Rosad, TIDIM LDNU

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM --  I amsterdam. Tulisan kebanggaan bagi para turis untuk mengambil gambar di depannya. Berwarna merah putih seperti warna bendera Indonesia. Seakan-akan ini adalah warna yang menghidupkan dan memberi semangat.

Pagi-pagi setelah shalat Subuh waktu Amsterdam, saya diajak keliling masjid-masjid di sekitar Amsterdam mas Yusuf dan ditemani mas tris. Mas Yusuf senang sekali dengan kehadiran saya di sini, karena saya adalah dai Ambassador asal kota Bontang yang mendapatkan amanah untuk berdakwah di negeri kincir angin ini.

Kebetulan juga beliau pernah tiga tahun bekerja di Bontang, tepatnya PT. Pupuk Kaltim. Dulu sekali pada tahun 1985 – 1988. Karena pada saat itu kondisi Bontang belum menjadi Kota Bontang seperti saat ini, yang sudah ramai dengan aktivitas bisnisnya. Akhirnya mas Yusuf memutuskan untuk berhenti dari PT. Pupuk Kaltim, sampai akhirnya memutuskan untuk bekerja, berkeluarga, dan memilih menjadi warga negara Belanda.

Betapa terasa suasana akrab sekali persaudaraan Muslim di sini, setiap kami datang menghampiri masjid selalu disambut dengan salam, sukacita, dan percakapan-percakapan sederhana yang mengakrabkan. Mereka datang dari berbagai negara, seperti Yugoslavia, Maroko, Mesir, Turki, dan lain-lain. Terlebih tercengangnya saya ketika memasuki masjid al-Fatih Maskee milik warga Turki.

Sebuah Gereja yang dialihfungsikan menjadi sebuah masjid oleh warga Turki di sini. Betul-betul di dalamnya gereja sekali, tetapi bangku-bangku panjang sudah disingkirkan begitu juga gambar-gambar kristianinya. Wow, sepertinya sebentar lagi Islam akan berkembang dari Belanda khususnya, dan Uni Eropa umumnya. Sudah mulai tampak simbol-simbol Islam seperti kubah, kaligrafi, bahkan arsitekturnya. Hanya saja belum berkumandangnya adzan secara keras melalui speaker-speaker luarnya.

Sebentar lagi saya akan mengisi khutbah Jumat hari ini. Mungkin juga bisa disampaikan sedikit pengalaman saya pada khutbah nanti. Kondisi sholat jumat di masjid PPME al-Ikhlash ini sangat ramai. Diikuti juga oleh jamaah ibu-ibu di sini. Setelah selesai Jumat akan dilanjutkan dengan kajian anatomi alQuran. Alhamdulillah kegiatan di sini begitu padat. Saya mengisi kajian sehari tiga kali, seperti layaknya minum obat.

Hehehe. Mudah-mudahan saja mereka tidak bosan. Semoga saya juga dapat memberikan yang terbaik untuk jamaah di sini sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Dengan persiapan 60 tema pembahasan sekitar kajian Islam yang sudah ditempel di papan pengumuman, semoga menambah wawasan ilmu dan pengetahuan juga manfaat untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Amin.

Amsterdam, 17 Juni 2016

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement