Rabu 22 Jun 2016 10:28 WIB

Belajar Rasa Syukur Lewat Simulasi yang Asyik

Red: Dwi Murdaningsih
Siswa SD Tunas Pertiwi medapat training tentang teknik bersyukur.
Foto: AZKA
Siswa SD Tunas Pertiwi medapat training tentang teknik bersyukur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anak-anak perlu belajar untuk senantiasa bersyukur sejak dini. Belum lama ini, Sabtu (11/6) Azka Empowering Center berkesempatan untuk memberikan training tentang salah satu teknik terapi psikologi islami tentang bersyukur kepada anak-anak SD Tunas Pertiwi. Teknik ini terdapat dalam buku Smart Empowerment Technique (SET) yang ditulis oleh Mohamad Soleh. Soleh berharap dengan training ini bisa menambahkan motivasi anak-anak untuk tetap bersemangat bersekolah meskipun dengan keterbatasan yang dimilikinya.

“Dengan mengajak anak-anak untuk belajar mensyukuri nikmat yang dimiliki kami berharap mereka akan menjadi pribadi yang lebih bahagia dan tidak mudah mengeluh. Menjadi lebih optimis dan antusias dalam menjalai kehidupan terutama saat di sekolah,” kata Soleh.

Pada sesi pertama salah satu tim Azka Empowering Center yang diwakili oleh Dimas Reza Narendra menyampaikan materi tentang pentingnya menyucapkan salam kepada sesama teman. Dia menyampaikan materi dengan teknik role play, dimana ada tiga orang anak yang bermain peran. Lalu mereka akan mengikuti alur cerita yang dibuat oleh sang trainer. Sehingga sambil bermain dalam drama singkat tersebut mereka juga bisa menangkap sebuah pesan yang terkandung yaitu tentang pentingnya mengucapkan salam.

Pada sesi kedua materi tentang beryukur yang disampaikan oleh Asrida Juliana. Dia menyampaikan materi dengan bercerita dan juga melakukan dua simulasi. Simulasi pertama yaitu dengan menutup kedua mata dan membayangkan betapa sulitnya jika berjalan dengan mata tertutup. Lalu simulasi kedua dengan mengambil selembar kertas menggunakan siku. Terlihat usaha yang cukup keras namun dilakukan dengan antusias oleh mereka.