REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Seorang penasihat senior Presiden Turki mengatakan PM Inggris David Cameron selama ini merupakan pendukung utama usaha Turki bergabung dengan Uni Eropa.
Karena itu ia terkejut saat mendengar Cameron mengatakan Turki tak akan bergabung dengan Uni Eropa selama beberapa tahun. Dilansir Daily Mail, Rabu (22/6), Ilnur Chevik mengatakan kepada BBC2 Newsnight, ia benar-benar terperangah mendengar komentar Cameron soal keanggotaan Turki di Uni Eropa.
Selama ini Turki menyangka Cameron mendukung keanggotaan mereka di Uni Eropa.
"Kami benar-benar terperangah! Kami pikir Cameron pendukung utama kami dalam upaya menjadi anggota Uni Eropa. Kami merasa saat kami membutuhkannya, ia akan berada di sana," kata Chevik.
Turki menurut Chevik, selama ini percaya Inggris merupakan pendukung dalam keanggotaan mereka di Uni Eropa. Tapi cara Cameron baru-baru ini mengatakan Turki akan menjadi anggota dalam bertahun-tahun mendatang membuat ia berpikir Cameron hanya menipu warga Turki dan mengulur waktu.
Cameron selama ini telah menghabiskan kampanye referendumnya dengan mengecilkan kemungkinan 77 juta warga Turki mendapat bebas visa ke Inggris karena mereka bergabung dengan Uni Eropa. Di awal kampanye referendum Cameron bahkan mengatakan Turki tak akan menjadi anggota Uni Eropa sampai sekitar tahun 3000.
"Saya tak bisa menemukan ahli manapun di seluruh negeri ini atau di Eropa yang berpikir Turki akan bergabung dengan Uni Eropa dalam tiga dekade berikutnya," kata Cameron.
Baca: PM Slovakia: Islam tak Memiliki Tempat di Slovakia