REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang digunakan sebagai angkutan Lebaran di Terminal Kalideres, Jakarta Barat dinyatakan 50 persen laik jalan, setelah melalui uji aspek keselamatan (ramp check) dan kelengkapan kendaraan.
Sebelumnya dalam pengecekan di beberapa terminal di Jakarta, termasuk Terminal Kalideres, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan menyatakan hanya sekitar 20 persen kendaraan yang laik jalan. "Dibandingkan dengan dua minggu lalu yang hanya 20 persen, sekarang 50-60 persen sudah tercapai. Tadi saya cek sudah banyak bus yang memakai stiker lulus uji," ujar Kepala Terminal Bus Antarkota Kalideres Revi Zulkarnaen di Jakarta, Rabu (22/6).
Jika sebelumnya dari 30 bus yang diuji hanya tiga yang dinyatakan laik jalan, kini dalam sehari sekitar lima hingga tujuh bus dinyatakan lulus uji. Saat ramp check, hal-hal yang diperiksa yaitu sistem penerangan kendaraan, kondisi ban, roda alat kemudi, komponen pendukung, perlengkapan kendaraan bermotor, tanggap darurat, dan bagian badan kendaraan. Artinya, kondisi kendaraan secara keseluruhan sampai pada seperti pengukur kecepatan dan spion, wiper (penyapu air hujan di jendela), klakson, sabuk pengaman, ban cadangan, bagian tanggap darurat semua diperiksa.
Dari sisi aspek keselamatan seperti mesin, rem, lampu, dan kaca secara umum bus dinyatakan baik, namun perusahaan otobus (PO) sering melupakan aspek kelengkapan kendaraan. "Yang kurang itu kelengkapan kendaraan yang terdiri dari segitiga pengamanan, kotak obat, APAR, dan palu pemukul kaca. Selama ini banyak pengelola bus yang mengabaikan karena dipikir tidak perlu. Kalau tidak lengkap ya saya tilang," ujarnya.
Selain melakukan uji kelaikan bus angkutan Lebaran selama 6-24 Juni 2016, pihaknya juga mewajibkan registrasi dan cek kesehatan bagi setiap pengemudi yang masuk ke Terminal Kalideres, sesuai instruksi Kemenhub. Proses registrasi pengemudi mencakup pemeriksaan SIM, KTP, waktu tiba, dan waktu berangkat.
Pada puncak arus mudik 2015, tercatat hingga 485 bus berangkat dari Terminal Kalideres dengan mengangkut 7.036 penumpang, sedangkan pada puncak arus balik tercatat 493 bus tiba di terminal tersebut dengan membawa 5.816 penumpang. Meskipun tahun ini Kemenhub memprediksi penurunan jumlah penumpang bus, tetapi Revi mengaku optimistis Terminal Kalideres tetap diminati para pemudik, terutama yang berasal dari wilayah selatan dan utara Jakarta. "Apalagi tahun lalu kan hanya ada 76 PO yang beroperasi, sekarang jumlahnya bertambah sampai 96 PO," ujarnya.