Rabu 22 Jun 2016 15:04 WIB

Alasan K-85 Berubah Haluan Ingin PSSI Dipimpin Pengusaha

Rep: Ali Mansur/ Red: Angga Indrawan
Anggota kelompok 85 meninggalkan Kantor PSSI usai melakukan pertemuan tertutup dengan perwakilan PSSI, FIFA dan AFC di Jakarta, Selasa (21/6).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Anggota kelompok 85 meninggalkan Kantor PSSI usai melakukan pertemuan tertutup dengan perwakilan PSSI, FIFA dan AFC di Jakarta, Selasa (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelopor Kelompok 85 sekaligus manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar menyatakan seharusnya jabatan ketua umum PSSI diemban oleh seorang pengusaha. Sehingga ketua umum bisa menyumbangkan kekayaannya, bukan hanya tenaga dan pikiannya saja. Padahal sebelumnya, Umuh dengan mantap mengusung seorang militer, yaitu Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi sebagai ketua umum PSSI yang baru. Dengan alasan, Eddy memiliki power untuk memimpin PSSI.

Rencananya, PSSI akan memenuhi permintaan K-85 menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada bulan Oktober mendatang. Dalam agenda KLB itu, selain pemilihan Ketua Umum akan juga ada pemilihan wakil ketua umum dan anggota Komite Eksekutif (Exco). Kepastian akan digelarnya KLB sendiri usai adanya pertemuan antara PSSI, K-85 dengan FIFA, dan AFC.

"ketua PSSI tidak hanya menyumbangkan tenaga dan pikiran tapi juga keuangan," ujar Umuh di Kantor PSSI.

Di samping itu, seorang pengusaha juga bisa membuat PSSI tidak kekurangan dana untuk keperluan timnas Indonesia dan lainnya. Kemudian Umuh juga optimistis Indonesia kembali menjadi disegani di kawasan Asia.