REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Upaya pencarian korban yang belum ditemukan di Desa Sampang, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen terkendala oleh batuan yang ikut menimbun bersama material longsoran lainnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, Eko Widianto yang dikonfirmasi mengaku, hingga hari keempat upaya pencarian, tim SAR gabungan belum menemukan kembali korban yang diperkirakan masih tertimbun.
Tim SAR gabungan mengalami kesulitan dengan banyaknya meterial longsoran berupa batu batuan di lokasi pencarian. Batuan yang umumnya berukuran besar ini sangat mengganggu saat dilakukan penggalian. "Beberapa batuan tersebut bahkan ada yang berdiameter 5 meter lebih," ungkap Eko melalui sambungan telepon, Rabu (22/6).
Padahal, lanjutnya, proses pencarian korban yang belum ditemulan ini masih menggunakan peralatan manual. Tim SAR gabungan yang dibantu warga masih mengandalkan peralatan seadanya, seperti cangkul, linggis dan sekop.
Sementara untuk bisa menggali sampai kedalaman yang maksimal batuan- batuan besar ini haris disingkarkan terlebih dahulu. Hingga saat ini, pihaknya masih berusaha mencari solusi atas hambatan ini.
Hasil rapat koordinasi bersama dengan pihak Kodim, Polres dan Sekda sempat diwacanakan penggunaan bahan peledak untuk mempercepat proses pencarian korban.
Baca juga, BNPB: Pencarian Korban Banjir Tanah Longsor Jawa Tengah Diperpanjang.
Namun penggunaan bahan peledak ini belum pasti akan dilaksanakan dalam upaya menemukan korban. Ia mengaku belum menerima informasi lebih lanjut terkait solusi alternatif solusi ini.
Meski begitu, proses pencarian terhadap korban yang belum ditemukan tetap masih terus berlangsung di lokasi. Tim SAR gabungan masih berupaya memaksimalkan peralatan yang ada.
Di Desa Sampang ini, masih jelas Eko, tiga dari enam korban longsor sudah ditemukan dalam kondisi tewas. "Tim SAR gabungan masih berupaya mencari sisanya. Semoga bisa segera ditemukan."