Rabu 22 Jun 2016 16:21 WIB

Album Perdana, 'KAR33M' Ingin Bumikan Shawalat

Grup vokal religi 'KAR33M
Foto: IST
Grup vokal religi 'KAR33M

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sempat berkali-kali berganti nama dan bongkar pasang personel, grup vokal religi "KAR33M" akhirnya menemukan bentuk ideal. Beranggotakan Akbar, Acil dan Yusep, kini grup vokal yang berdiri pada 14 April 2015 ini merilis album perdana.

Menyambut bulan Ramadhan 1437 Hijriah, KAR33M merilis album bertajuk "Shollana (Shalawat Nasyid)". Ada 11 lagu di album tersebut yang semuanya merupakan lagu lama yang diaransemen ulang.

"Lagu yang kita pilih sudah dikenal oleh pecinta musik religi. Insya Allah dengan begitu kita jadi lebih mudah untuk masuk ke kancah musik Indonesia. Tapi memang formatnya saja yang berbeda," ujar Yusep kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu.

Di album ini KAR33M menjadikan lagu Salamun Salam sebagai andalan. Menariknya, meski lagu tersebut adalah yang paling awal masuk dalam proses rekaman, namun justru paling terakhir selesai. Acil mengatakan, hal itu lantaran ia dan dua rekannya selalu merasa ada yang kurang saat penggarapan lagu tersebut.

"Kita memang awalnya rekaman selalu malam dan lagu ini kan nadanya riang. Jadi, kita akhirnya mencoba rekaman siang hari karena kita pikir kan masih fresh. Pas rekaman siang hari itu akhirnya kita dapat selesaikan lagu ini," kata dia.

Secara keseluruhan proses penggarapan album berlangsung selama satu bulan.

Bicara soal persaingan, terutama di bulan Ramadhan banyak bermunculan penyanyi dan grup vokal religi, KAR33M optimistis mendapat ruang di masyarakat.

"KAR33M sudah memiliki harmonisasi dalam setiap lagunya. Ini berbeda dengan grup vokal religi lainnya," kata Akbar.

Tidak hanya CD audio, bersamaan dalam perilisan, KAR33M juga meluncurkan VCD karaoke.

"Kami berharap lewat album Shollana ini kita bisa membumikan dan melangitkan sholawat," ungkap Acil.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement