REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas mengatakan isu miring mengenai santer komunitas pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama yaitu Teman Ahok yang terdengar akhir-akhir ini adalah bagian dari politisasi.
Menurut Amalia, isu tersebut di antaranya seperti yang diembuskan oleh mantan penanggung jawab salah satu Posko Teman Ahok, Richard Sukarno, yang menyebut Teman Ahok melakukan sejumlah kecurangan dalam proses pengumpulan KTP.
Amalia mengatakan Richard dan teman-temannya adalah barisan sakit hati yang sudah dikeluarkan dari struktur kepengurusan Teman Ahok karena diketahui melakukan tindak kecurangan.
"Kecurangan yang dilakukan Richard cs. mulai dari pemalsuan tanda tangan, mengarang nomor handphone, dan lainnya. Itu mereka lakukan karena kami memberikan dana operasional ketika pengumpulan KTP sesuai dengan target," kata Amalia di Jakarta, Rabu (22/6).
Amalia mengatakan tindakan curang yang dilakukan oleh Richard ini ketahuan karena Teman Ahok melakukan verifikasi sebelum KTP dikumpulkan. Jika dalam verifikasi tersebut ada data yang mencurigakan, maka Markas Pusat akan mengonfirmasi KTP dan nomor telepon yang tertera di daftar tersebut.
"Untuk yang ketahuan curang, kami tidak akan menghitung KTP-nya dan akhirnya kami keluarkan," ucap dia.
Saat ini, pihaknya masih fokus mengumpulkan KTP.
"Terkait dengan pemalsuan KTP, kami mendukung para pemilik KTP yang dipalsukan oleh Richard dan temannya untuk memperkarakan ini secara hukum, Ini di luar pengetahuan kami sebagai organisasi dan kami akan dukung dengan data-data yang dibutuhkan," kata dia.
Pada Ahad (19/6), Teman Ahok mengklaim telah melampaui target dengan mengumpulkan 1.024.632 KTP. Namun, pada Rabu (22/6), empat orang bekas penanggung jawab pengumpul KTP untuk Teman Ahok menuding Teman Ahok melakukan banyak kecurangan dalam pengumpulan KTP.