REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta masyarakat di daerah rawan longsor meningkatkan kewaspadaan saat turun hujan deras.
"Jika durasi hujan deras terasa lama, sebaiknya segera mengungsi ke tempat aman," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kabupaten Sleman Heru Saptono, di Sleman, Rabu (22/6).
Menurut dia, masyarakat diharapkan lebih peka dan tanggap dengan tanda-tanda ancaman bencana, karena pada dasarnya perangkat "Early Warning System" (EWS) sebagai penunjang saja.
"Lebih utama dan penting itu kewaspadaan dari masyarakat, masing-masing harus lebih tanggap dengan keadaan sekitarnya," katanya.
Ia mengatakan untuk itu diharapkan agar masyarakat terutama di perbukitan Kecamatan Prambanan agar meningkatkan kewaspadaannya. "Karena adanya gangguan cuaca berupa kemarau basah atau La Nina ini potensi turun hujan deras dengan durasi lama memungkinkan terjadi," katanya.
Heru mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya juga akan bertemu langsung dengan warga di Kecamatan Prambanan yang mempunyai kerawatan longsor, terutama di daerah Gayamharjo, Sambirejo, serta Bokoharjo.
"Selain memberikan peringatan bahaya bencana, juga pengecekan EWS yang ada. Apakah selalu berfungsi dengan baik atau tidak," katanya.
Kepala Seksi Kedaruratan, BPBD DIY Danang Samsu mengatakan dalam hal kewaspadaan berbasiskan informasi, pihaknya selalu berkoordinasi dengan lembaga yang kompeten, seperti Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan untuk data cuaca dan iklim, dengan BMKG Yogyakarta.