Kamis 23 Jun 2016 06:15 WIB

Kunjungan Wisata Hiu Paus Menurun

  Hiu Paus di Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Papua, Sabtu (21/12). (Pushumas Kemenhut/Ary Setyadi )
Hiu Paus di Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Papua, Sabtu (21/12). (Pushumas Kemenhut/Ary Setyadi )

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Jumlah kunjungan wisatawan di kawasan hiu paus Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, selama bulan Ramadhan turun. "Biasanya sehari kami di Lorong 3 melayani hingga 130 pengunjung. Tapi selama Ramadhan rata-rata hanya ada 30 pengunjung," kata nelayan setempat, Kipon Pakaya, Rabu (23/6).

Menurutnya, jumlah tersebut tidak hanya berlaku di lorong atau pintu masuk yang dikelolanya, melainkan juga terjadi di pintu masuk lainnya di kawasan wisata hiu paus.

Pintu masuk ke objek wisata tersebut ada lima, dengan jumlah total perahu yang melayani pengunjung sebanyak 80 unit. "Di lorong 3 ini jumlah perahunya paling sedikit, hanya 17 perahu," ujarnya,

Sebagian besar pengunjung pada bulan Ramadhan, lanjutnya, mengunjungi lokasi tersebut hanya pada pagi dan sore hari.

Sementara pada siang hari lokasi tersebut sepi sehingga pengelola memilih untuk beristirahat.

Ia mengungkapkan setiap hari kawanan hiu paus selalu muncul saat pengunjung memberi makan sehingga pengunjung yang datang tidak pernah kecewa.

Karcis masuk ke wisata hiu paus sebesar Rp 15 ribu per orang, sementara udang untuk makanan hiu dijual dengan harga Rp 10 ribu per kantong plastik kecil.

Sementara untuk turis manca negara dan penyelam dikenakan tarif lebih mahal yakni Ro50 ribu hingga Rp 100 ribu per orang.

Sebelumnya, setiap minggu pengujung wisata hiu paus bertambah bahkan pernah mencapai 2.000 orang dalam seminggu. "Pengunjung paling banyak Sabtu dan Minggu. Kami mencatat setiap tamu yang masuk dalam buku tamu sehingga bisa terdata jumlah orang yang datang," kata salah seorang warga yang turut mengelola wisata tersebut, Ridwan Abdul Latif.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement