REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Mantan perdana menteri Irak Nouri Maliki memuji peran Iran dalam pertempuran melawan kelompok ISIS. Sebaliknya ia menuduh pemimpin Suni Irak berpihak dengan kelompok teroris.
Maliki tak menampik perdamaian Irak tak akan bisa terjadi tanpa keterlibatan kelompok Suni. Ia pun meminta ada kepercayaan di semua pihak.
Kendati begitu ia tak setuju jika ada klaim kelompok Suni dipinggirkan. Ia justru menganggap pemimpin politik Suni yang berkuasa pada pemerintahan terdahulu mendukung terorisme. "Pembicaraan tentang marginalisasi hanya retorika belaka," kata dia menambahkan.
Dalam wawancara dengan televisi Iran al-Alam, Selasa lalu, Maliki mengatakan, mereka yang meminta reformasi pemerintah dan menggunakan isu antikorupsi juga telah menggunakan slogan itu untuk kudeta.
Baca juga, Ulama Irak: PM Israel di Belakang Kelompok ISIS.
Ia menyalahkan kelompok oposisi yang menurunkan massa ke jalan. Padahal tindakan itu bisa membahayakan integritas negara.
Sebelumnya ribuan pendukung ulama Syiah Muqtada al-Sadr melakukan unjuk rasa di Baghdad dan di sejumlah wilayah lain. Mereka juga menyerbu masuk ke Zona Hijau. Demonstrasi didasari rasa frustasi atas nepostime dan jalan buntu politik. Maliki menuding kelompok Sadri ingin mengambil alih politik nasional.