REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Sarwa Permana, mengatakan pencarian korban bencana tanah longsor masih terus berjalan hingga hari kelima pascakejadian. BPBD Jateng akan fokus melakukan pencarian di tiga kabupaten dengan dampak longsor terparah.
"Kami masih fokuskan pencarian korban di Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banyumas. Dari ketiga daerah, pencarian di Purworejo dan Kebumen yang masih cukup sulit dilakukan. Sementara itu, kondisi di 13 kabupaten lain sudah mulai pulih," ujarnya kepada Republika.co.id, Kamis (23/6).
Lokasi pencarian di dua daerah itu, lanjut dia, sulit dijangkau oleh tim penyelamat. Selain tertimbun longsor, lokasi yang berbukit-bukit juga terhalang batuan. Sarwa mencontohkan pencarian di Kabupaten Kebumen yang sempat terhambat adanya batuan besar penghalang akses ke lokasi. Tim penyelamat akhirnya menggunakan peledak untuk memecahkan batu.
Sarwa menuturkan, kondisi cuaca di Jawa Tengah umumnya mulai cerah. Kondisi ini memudahkan tim penyelamat memaksimalkan evakuasi. Evakuasi rencananya tetap dilakukan hingga sepekan pasca bencana.
"Untuk kemungkinan diteruskan atau tidak, kami pantau dulu dari perkembangan di lapangan. Jika memang tidak memungkinkan, kami upayakan ada pendekatan kepada pihak yang anggota keluarganya menjadi korban tetapi belum ditemukan," katanya.
Terkait bantuan kepada korban banjir dan tanah longsor yang selamat, Sarwa mengatakan semua kebutuhan logistik telah tersedia. Bantuan dari pemerintah daerah, bantuan nasional dan CSR sudah mampu mengakomodasi kebutuhan saat ini.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purworejo, Budi Harjono, mengatakan pencarian korban longsor pada hari kelima masih terfokus di Desa Caok dan Desa Donorati. Hingga Kamis pagi, tim penyelamat telah menemukan 42 jenazah korban longsor. Data tersebut berdasarkan rangkuman terakhir pada Rabu (22/6) malam.
"Diperkirakan masih ada enam korban lain yang tertimbun longsor. Pencarian kembali kami mulai hari ini," ungkap Budi.
Banjir dan tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (18/6) pekan lalu melanda 16 kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), memperkirakan adanya kerugian mencapai ratusan miliar rupiah akibat bencana ini.