Kamis 23 Jun 2016 15:25 WIB

Luhut: Rapat Terbatas Presiden di Laut Natuna Bukan Unjuk Kekuatan

Koarmabar TNI AL melakukan penangkapan terhadap Kapal Cina Han Tan Cou 19038 di Laut Natuna, Kepulauan Riau pada Jumat (17/6).
Foto: Kadispen TNI AL
Koarmabar TNI AL melakukan penangkapan terhadap Kapal Cina Han Tan Cou 19038 di Laut Natuna, Kepulauan Riau pada Jumat (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID, RANAI -- Menko Polhukam Luhut Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo melakukan Rapat Terbatas di atas KRI Imam Bonjol di laut wilayah Kepulauan Natuna,Kepulauan Riau bukan untuk melakukan unjuk kekuatan.

"Tidak gitu (unjuk kekuatan). Kita tetap bersahabat dengan Tiongkok (Cina) dan negara-negara lain," kata Luhut usai Rapat Terbatas di KRI Imam Bonjol saat berlayar di laut Cina Selatan, Kamis (23/6).

Menko mengatakan bahwa Ratas diadakan di Natuna karena Presiden belum pernah ke sini. "Presiden pertama juga yang mungkin pernah datang kemari dan sekalian melihat alutsista kita," kata Luhut.

Terkait penguatan armada laut di perairan Natuna, Luhut mengatakan masih dalam tahap perencanaan. "Pastilah itu akan dilakukan. (Saat ini) sedang dalam perencanaan, tentu tidak bisa disampaikan, tidak bisa kita buka semua," kata Luhut.

Menko Polhukam menegaskan bahwa Natuna adalah wilayah Indonesia. Rapat terbatas ini diikuti oleh Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement