REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Sarwa Permana, mengatakan masih ada 12 korban bencana tanah longsor yang belum berhasil dievakuasi hingga hari kelima pencarian, Kamis (23/6). Seluruh korban yang masih berstatus hilang tersebut masing-masing berasal dari Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen.
"Ada sembilan korban dari Purworejo dan tiga korban asal Kebumen yang belum ditemukan. Jumlah seluruh korban meninggal hingga Kamis tercatat sebanyak 48 orang," ujar Sarwa ketika dikonfirmasi Republika, Kamis.
Seluruh korban meninggal berasal dari Kabupaten Purworejo (38 orang), Kabupaten Banyumas (satu orang), Kabupaten Banjarnegara (enam orang) dan Kabupaten Kebumen (tiga orang). Sebanyak 13 orang korban lain yang berasal dari Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Banjarnegara mengalami luka-luka akibat terdampak longsor.
Selain jumlah di atas, BPBD Provinsi Jawa Tengah pun mencatat 1.000 korban tanah longsor yang mengungsi di rumah tetangga dan kantor desa setempat. Jumlah kerusakan rumah mencapai 820 bangunan. Dari seluruh jumlah itu, terdapat 713 rumah rusak ringan, 69 rumah rusak berat dan 38 rumah mengalami kerusakan total.
Sebelumnya, BPBD Provinsi Jateng menyatakan hingga hari kelima pascabencana, pencarian korban tetap fokus di tiga kabupaten dengan dampak longsor terparah,yakni, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banyumas. Menurut BPBD, lokasi pencarian di Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Purworejo sulit dijangkau oleh tim penyelamat. Selain tertimbun longsor, lokasi yang berbukit-bukit juga terhalang batuan.
Banjir dan tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (18/6) pekan lalu melanda 16 kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), memperkirakan adanya kerugian mencapai ratusan miliar rupiah akibat bencana ini.