REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Hubungan Internasional Hizkia Yosie Polimpung mengatakan kepentingan Amerika di Laut Cina Selatan untuk menggeser pengaruh Cina di kawasan tersebut sampai ke titik nol.
Yosie mengatakan saat ini beberapa pemikir Hubungan Internasional melihat geopolitik global sedang dalam perang dingin atau proxywar antara Amerika dan Cina. Dan area pertarungannya di Asia Timur dan Asia Tenggara.
"Misalkan kita bisa lihat Amerika gencar banget untuk menggoalkan TPP (Trans-Pacific Partnership) di Asia Timur dan Tenggara, sementara Cina punya perjanjian serupa namanya Asia-Pacific Regional Economic, kan sebenernya sama, cuma yang satu Amerika yang satunya lagi Cina," katanya, Kamis (22/6).
Yosie mengatakan Amerika akan selalu mencari celah konflik yang muncul di media. Karena itu tidak mengejutkan Amerika tiba-tiba menyatakan memiliki kepentingan di Laut Cina Selatan.