REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie genap berusia 80 tahun hari ini, Sabtu (25/6). Sebagai seorang tokoh, beragam pernak-pernik kehidupan telah dia lalui.
Walaupun usianya kini tak lagi muda, namun semangat untuk memberikan kontribusi kepada bangsa belum selesai. Dia masih aktif memberikan ceramah dan membagikan ilmu pengetahuan yang dia miliki kepada orang lain.
Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie mendoakan Habibie terus menebarkan manfaat kepada orang lain. Jimly juga mendoakan Habibie terus diberikan kesehatan.
Di mata Jimly, Habibie adalah sosok yang unik. Ada perbedaan mencolok terkait pemikiran pada diri Habibie. Pemikiran Habibie lebih kepada ilmu pengetahuan dan teknologi. "Kalau pemikiran beliau banyak membaca ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Jimly kepada Republika.co.id belum lama ini.
Jimly mengatakan, Habibie tidak terlalu banyak memiliki doktrin Alquran dan Hadis. Dia lebih mendalami tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi Habibi dinilai berada di tingkat yang sangat tinggi. Habibi memiliki tingkat filosofi yang tinggi.
"Itu membuat seorang Habibie akhirnya jadi filosof," ujar Jimly.
Berbicara tentang Habibie memang tidak akan lepas dari tema ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dunia pesawat. Dia pernah bekerja di Messerschmitt Bolkow Blohm, sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman.
Habibie pernah menjabat sebagai wakil presiden bidang teknologi di perusahaan tersebut. Dia menempuh pendidikan teknik penerbangan dengan spesialis konstruksi pesawat terbang di RWTH Aachen, Jerman. Dari situ, Habibie menerima gelar doktor dengan predikat summa cumlaude.