REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi yang terjadi di Kandawangan, Ketapang, Kalimantan Barat dibangkitkan oleh sesar aktif dengan mekanisme sesar turun (normal fault). Kondisi ini sesuai dengan data geologi setempat yang menunjukkan bahwa di daerah ini terdapat struktur tektonik berupa lipatan, sesar, dan kelurusan.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan lipatan umumnya berarah timur-barat. Sementara itu, di zona ini sistem sesar tidak berkembang dengan baik, hanya berupa sesar-sesar mikro yang umumnya berarah timur-barat. Kelurusan umumnya juga berarah timur laut-barat daya dan barat-timur. Sehingga masih relevan jika jurus sesar yang dihasilkan analisis mekanisme sumber berarah tenggara-barat laut.
"Berdasarkan monitoring BMKG, hingga penjelasan ini disampaikan, sudah terjadi satu kali gempa bumi susulan," kata Daryono, Jumat (24/6).
Pihaknya mengimbau masyarakat Kandawangan dan sekitarnya tetap tenang sambil mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan BMKG. "Serta tidak terpancing isu karena gempa bumi susulan yang terjadi kekuatan semakin kecil dan tidak ada potensi akan terjadinya gempa bumi yang lebih besar," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, hari ini gempa bumi tektonik mengguncang kuat daerah Kandawangan, Ketapang, Kalimantan Barat. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi terjadi pada pukul 07.41.36 WIB dengan kekuatan 5,0 Skala Richter (SR) dengan episenter terletak pada koordinat 2,61 Lintang Selatan dan 110,19 Bujur Timur.