Jumat 24 Jun 2016 12:15 WIB

Perdagangan RI-Inggris tak akan Terganggu Hasil Referendum Brexit

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)
Foto: sustainabilityninja.com
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Britania Raya mulai mengikuti referendum guna menentukan kelanjutan keanggotaan negara tersebut dalam Uni Eropa‎. Opsi hengkangnya Inggris dari Uni Eropa atau lazim disebut Brexit dinilai akan berpotensi pada perdagangan mereka dengan banyak negara, termasuk Indonesia.

Meski demikian, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, kepergian Inggris dari Uni Eropa memang akan memberikan dampak pada alur perdagangan Indonesia dengan negara yang tergabung dalam Uni Eropa. Apalagi ‎dalam saat ini Indonesia tengah merundingkan kerja sama perdagangan dengan Uni Eropa dalam skema European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (UE-CEPA).

"Memang Inggris adalah negara utama di Eropa untuk perdagangan dengan Indonesia setelah Prancis dan beberapa negara lain. Pengaruhnya mungkin ada," ujar Darmin ditemui di kantornya, Jumat (24/5).

Meski demikian, Darmin menilai bahwa melemahnya perdagangan justru akan terjadi antara Inggris dengan Uni Eropa. Sedangkan perdagangan yang dilakukan Indonesia dengan Inggris bisa saja dilakukan walaupun tidak melalui Uni Eropa.

Perlakukan khusus yang diberikan negara-negara Uni Eropa terhadap perdagangan dengan Indonesia pun bisa didapatkan meski Inggris sudah tidak berada dalam Uni Eropa. "Memang kita jadi tidak mendapatkan pelakukan yang sama (dalam Uni Eropa), tapi kita bisa buat negara mereka (Inggris)," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement