Jumat 24 Jun 2016 14:55 WIB

Ini Alasan WNI Masih Disandera, Menurut Luhut

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Teguh Firmansyah
Gerilyawan Abu Sayyaf.
Foto: historycommons.org
Gerilyawan Abu Sayyaf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan memaparkan salah satu penyebab terulangnya kembali penawanan yang dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf terhadap WNI. Luhut mengatakan, kerja sama pengamanan laut yang belum jalan menjadi salah satu penyebabnya.

Luhut mengatakan, wacana penjagaan laut bersama antara Filipina, Malaysia dan Indonesia masih belum jalan selama ini. Selain masih ada persoalan antara Filipina dan Malaysia juga ada perbedaan pendapat antar pihak terkait.

Hal ini yang kemudian didorong oleh Negara, agar kejadian serupa tak terulang. Luhut, mengatakan Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu sudah melakukan komunikasi baik Menhan Filipina saat ini maupun Menhan Filipina yang baru.

"Kita berharap pemerintahan Filipina yang baru bisa bekerja sama dengan baik. Kita sudah minta agar ke depan batas batas wilayah dijaga bersama dan pihak Filipina sepakat untuk mengawal jalannya kapal kita yang mengirim ekspor pasokan buat Filipina," ujar Luhut di Kantornya, Jumat (24/6).

Luhut mengatakan, untuk sementara waktu, Menteri Perhubungan, Ignatius Jonan sudah berkomunikasi dengan Duta Besar Filipina terkait kebijakan Indonesia yang akan memoratorium pengiriman batu bara ke Filipina Selatan.

Baca juga, 10 WNI Sandera Abu Sayyaf Akhirnya Dibebaskan.

Moratorium ini akan berlangsung hingga pihak Filipina bisa menjamin keamanan jalur transportasi laut sepanjang perairan Indonesia maupun perairan Filipina.

"Hasil keputusan yang ketiga pemerintah Indonesia memutuskan untuk melanjutkan  Moratorium pengiriman batu bara akan teruis jalan sampai ada jaminan keamanan dari pihak Filiphina," ujar Luhut.

Luhut menjelaskan lebih dari 90 persen kebutuhan batubara Filipina selatan mengandalkan ekspor dari Indonesia. Oleh karena itu moratorium akan terus dilakukan sampai pemerintah Filipina dapat memberikan jaminan keamanan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement