REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan distribusi daging murah bertujuan untuk memperbaiki gizi dan nutrisi anak-anak usia sekolah, terutama para pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Dengan adanya distribusi daging murah ini, kami mengharapkan semua anak bisa makan daging, baik daging sapi atau pun daging ayam supaya nutrisinya baik," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (24/6).
Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu, apabila anak-anak usia sekolah mendapatkan gizi dan nutrisi yang baik sejak dini, maka otaknya pun dapat berkembang dengan baik.
"Kalau semua anak di Jakarta mendapatkan gizi dan nutrisi yang baik, maka perkembangan kecerdasan otaknya bisa meningkat, dan anak-anak juga jadi lebih fokus belajarnya," ujar Ahok.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggelar uji coba distribusi daging murah bagi para pemegang KJP, terutama yang masih di tingkat Sekolah Dasar (SD).
"Uji coba ini kami lakukan secara bertahap. Untuk sekarang, kami utamakan anak-anak SD dulu, karena anggarannya juga masih sangat terbatas. Selain itu, karena ini masih uji coba, tidak semua anak bisa dapat. Kami akan perbaiki lagi penyelenggaraannya tahun depan," tutur Ahok.
Dengan menggunakan KJP, siswa dapat membeli daging murah seharga Rp 39.000 per kilogram. Harga daging itu sudah disubsidi sebesar Rp 50.000 per kilogram dari harga pasaran yang mencapai Rp 89.000 per kilogram.
Sedangkan untuk harga ayam di pasaran yang mencapai Rp 35.000 per ekor, disubsidi sebesar Rp 25.000, sehingga pemegang KJP hanya cukup membayar Rp 10.000. Akan tetapi, siswa hanya diperbolehkan untuk memilih salah satu jenis daging untuk setiap pembelian.