REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut VI Laksamana Pertama TNI Yusup menegaskan pengamanan laut dan pulau terluar akan tetap menjadi skala prioritasnya.
"Pengamanan sejumlah pulau terluar masih tetap menjadi prioritas yang dilakukan TNI AL dan ini akan terus kita lakukan," jelas Laksamana Pertama TNI Yusup saat menjadi narasumber di acara bimbingan teknis penyuluhan perikanan bantu Pulau-pulau terluar Kementrian Kelautan Perikanan di Makassar, Jumat (24/6).
Dia mengatakan, Angkatan Laut yang kuat memang diperlukan untuk meningkatkan patroli keamanan laut dalam hal penegakan keamanan di laut khususnya yang berada di bawah komandonya. Selain itu, patroli laut juga diarahkan untuk menjaga kedekatan psikologis masyarakat di daerah terluar dan terpencil sekaligus menggugah semangat kebangsaan dan tanah air.
"Kita kerahkan pasukan untuk menjaga kedaulatan kita dan patroli laut ditingkatkan untuk menjaga pulau-pulau terluar kita," katanya.
Pada pembekalan yang bertemakan pengamanan pulau-pulau terluar Indonesia kepada 150 orang sarjana-sarjana muda Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) pendamping KKP itu, dirinya memberikan beberapa pesan agar para nelayan yang juga warga pulau bisa menggunakan cara-cara legal dalam menangkap ikan.
Dalam pembekalan itu ada 15 lokasi yang dijadikan prioritas oleh KKP, antara lain Pulau Simeulue, Natuna, Mentawai, Nunukan, Tahuna, Morotai, Biak Numfor, Sangihe, Rote Ndao, Kisar, Saumlaki, Tual, Sarmi, Timika dan Merauke.
Kepala Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMP KP) Rifky Effendi Hardijanto mengatakan, KKP memprioritaskan pembangunan di 15 lokasi di pulau-pulau kecil terluar dan kawasan perbatasan Indonesia.
"Ibu Menteri (Susi Pudjiastuti) memprioritaskan pembangunan sentra bisnis kelautan dan perikanan berbasis wilayah pesisir dengan prinsip integrasi, efisiensi dan kualitas tinggi," ujarnya.