REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pembangunan ulang Jembatan Sipait Pantura tengah memasuki tahap pengecoran. Jembatan Sipait ditargetkan dapat difungsikan secara operasional pada H-6 hingga H+10 lebaran 2016. Kelancaran lalu lintas di momen mudik lebaran diharapkan dapat terurai oleh keberadaan jembatan tersebut.
"Progres bentang timur selesai, barat pengecoran lantai, dan tinggal bagian tengah, target H-6 lebaran aman dilalui pemudik," kata Pejabat pembuat komitmen (PPK) Pembangunan Jrmbatan Sipait Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) Ya'foor Sulaiman pada Jumat malam (24/6).
Sebagai informasi, Jembatan Sipait terletak di Jalur Pantura tepatnya di Desa Siwalan, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah. Ia pertama kali dibangun pada 1977 dan berfungsi mengurai macet di Kecamatan Wiradesa yang mengarah ke Kota Pekalongan.
Jembatan telah didera beban kendaraan selama puluhan tahun. Sehingga saat ini jembatan tersebut tengah diupayakan perpanjangan usia dan kebertahanannya dengan melakukan pembangunan ulang.
Ia menguraikan, masa periode pembangunan ulang yakni selama 270 hari kalender alias dimulai pada Juli 2015 hingga September 2016. Pelaksana proyek dilaksanakan PT Margo Treno Karya mulai 4 Agustus 2015 hingga 29 April 2016. "Nilai kontrak pembangunan mencapai Rp 25,6 miliar," lanjutnya.
Pembangunan ulang jembatan diklaim akan aman dan lebih kuat dari jembatan versi lama. Ketika rampung, masa usia jembatan diperkirakan akan bertambah hingga lima puluh tahun kemudian. Jembatan baru tersebut mempunyai total panjang 90 meter dan lebar sembilan meter.
Hingga kini progres pembangunan ulang jembatan telah mencapai 60 persen. Kendala utama pengerjaan proyek yakni hujan. Namun para pelaksana pembangunan tetap mengejar target pengerjaan jembatan agar bisa dibuka operasional pada H-6 lebaran.
"Makanya kita kerja hampir 24 jam," ujarnya. Pascaritual mudik lebaran berakhir, jembatan akan kembali ditutup untuk perampungan pembangunan sehingga bisa dibuka secara sempurna di September 2016.