REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie dengan sang istri, almarhumah Hasri Ainun Besari bukan hal yang baru di telinga masyarakat Indonesia. Jutaan air mata telah mengalir menyaksikan kisah cinta terindah dari pasangan abadi ini dalam film Habibie & Ainun yang dirilis pada penutup tahun 2012.
Namun, bagaimanakah kabar cinta sejati itu saat ini, setelah dipisahkan oleh kematian? Ketika diwawancarai Republika.co.id pada Ahad (19/6), Habibie menceritakan perasaannya selama ditinggal sang kekasih.
Hingga saat ini, Habibie mengaku masih sering memanggil nama sang istri. “Sering saya, masih, lagi mengaji (Alquran), di tengah-tengah mengaji, teriak. Cari Ainun. Sampai saya tanya sama Ilham (Ilham Habibie), saya gila, ya? Saya teriak-teriak," katanya.
"Enggak, Pak. Kenapa? Kalau Bapak gila, Bapak enggak akan tanya apa Bapak gila. Kalau Bapak gila, Bapak anggap kita semua gila dan Bapak sendiri yang normal. Tidak mungkin Bapak gila. Itu jawabannya Ilham," kata Habibie.
Habibie bahkan menghafal jarak hari setelah kematian Ainun pada 22 Mei 2010 hingga sekarang. "Hari ini persisnya enam tahun dan 27 hari berpisah dengan Ainun," katanya.
Lebih jauh, Habibie berkeyakinan bahwa bahwa Ainun super intelligent software (hati, nurani, dan jiwa)-nya, downloaded di tempat saya. Itu dalam fantasinya Habibie. Kenapa tidak mungkin?" katanya.
Habibie menjelaskan kenapa downloaded. Karena Ainun bukan hanya cinta sejati. Lebih dari itu. "Saya dalam enam tahun 27 hari tidak neko-neko. Padahal saya lelaki normal," katanya.