REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak tiga anggota polri mendapat perawatan serius di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur usai kerusuhan di Gelora Bung Karno (GBK), Jumat (24/6) malam.
"Tiga anggota mengalami luka serius, dirawat di RS Kramat Jati," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono, Sabtu (25/6).
Ia menjelaskan, kerusuhan berawal, setelah Persija kemasukan 0-1 dari Sriwijaya. Saat itu, ada salah satu pendukung Persija, The Jakmania yang masuk lapangan. Hal tersebut, memicu The Jakmania lainnya melakukan hal serupa. Saat itu juga, pertandingan langsung dihentikan. "Pagar 13 dan 14 dijebol penonton," ujar Awi.
Ia menjabarkan, saat itu petugas berupaya mengendalikan The Jakmania yang melempari petugas dengan batu. Berdasarkan data petugas di lapangan, Awi merinci, tiga anggota mengalami luka akibat terkena lemparan batu, sembilan penonton mengalami sesak nafas akibat terinjak dan menghirup gas air mata.
Selain itu, Awi melanjutkan, satu orang pedagang minuman meninggal. Berdasarkan keterangan rekan almarhum, ujar Awi, pedagang tersebut diduga meninggal karena epilepsi yang dideritanya. "Perkiraan epilepsi menurut temannya, namun masih diselidiki karena TKP dekat TKP lima motor yang dibakar, (yaitu) di pintu masuk basket hall," tuturnya.
Akibat kerusuhan tersebut, Awi menuturkan, Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mengamankan 155 The Jakmania. "Yang dirawat anggota polri, kalau suporter sudah pulang semua setelah dirawat karena menghirup gas air mata dan terinjak temennya," kata Awi menjelaskan.
Baca juga, the Jakmania Pembuat Ricuh Dihukum Jalan Jongkok.