REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Komite III DPD RI, Fahira Fahmi Idris menilai, Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie merupakan salah satu ikon Indonesia setelah Sukarno.
Ia bahkan menyebut, Habibie merupakan sosok yang juga berpengaruh, karena mampu merubah wajah di dunia khususnya di bidang industri pesawat terbang.
"Bagi saya, ikon Indonesia di dunia setelah Soekarno, adalah Pak Habibie," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (24/6).
Fahira menuturkan, Soekarno membuat Indonesia dikenal dunia karena mampu menginspirasi negara-negara Asia dan Afrika untuk lepas dari penjajahan dan merdeka.
Sementara Habibie, membuka mata dunia, tentang sebuah negara yang saat itu baru berkembang, tetapi mempunyai industri pesawat terbang.
"Habibie menjadi ikon Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak anak bangsa yang jenius," ujar Fahira.
Menurut dia, dedikasi Habibie di bidang penerbangan dan industri pesawat, telah mengangkat harkat dan martabat Indonesia di mata dunia.
Ia mengaku bangga, ada anak bangsa yang mampu memecahkan kebuntuan dan ketidakpastian yang tengah dihadapi industri pesawat terbang dunia selama 40 tahun. Yakni, tentang kerusakan yang terjadi di dalam badan pesawat.
Fahira berujar, Habibie melalui teori-teorinya, mampu memecahkan persoalan tersebut. Seperti, teori crack progression yang membuat pesawat lebih aman.
Menurutnya, teori tersebut tidak saja bisa menghindari risiko pesawat jatuh, tetapi juga membuat pemeliharaannya lebih mudah dan murah.
"Ini sumbangan besar Indonesia, lewat Pak Habibie untuk dunia. Teori Habibie, Faktor Habibie, Fungsi Habibie dan sekitar 46 Hak Paten Pak Habibie di Bidang Aeronautika telah mengibarkan nama Indonesia khususnya di industri pesawat dunia," tutur dia.