REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komite III DPD RI, Fahira Fahmi Idris mengenang Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie sebagai sosok yang memperkenalkan kehidupan berdemokrasi di Indonesia.
"Jasa Habibie membuat nama Indonesia harum di dunia, juga tidak kalah dengan besarnya jasanya mengubah wajah Indonesia saat menjadi presiden ketiga," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (24/6).
Ia menuturkan, Habibie mengenalkan kehidupan berdemokrasi, kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Serta, membumikan pemilu yang terbuka, jujur, dan adil di Indonesia.
"Hingga Indonesia dijuluki negara demokrasi terbesar di dunia adalah buah dari berbagai terobosan dan keputusan Habibie," ujar dia.
Selain itu, Fahira berujar, saat menjabat presiden, Habibie menerbitkan UU Partai Politik, UU Pemilu, dan UU Kedudukan DPR/MPR yang menjamin kebebasan pada rakyat untuk menyalurkan aspirasinya. Sehingga, banyak bermunculan partai-partai politik (parpol) baru di mana pada masa orde baru, parpol diharamkan.
"Pada masa Habibie lah dimulainya pelaksanaan pemilu tidak hanya LUBER (langsung, umum, bebas dan rahasia) tetapi demokratis, jujur, dan adil seperti yang kita warisi hingga saat ini," tutur Fahira.
Tidak hanya itu, ia melanjutkan, Habibie juga yang mencabut larangan berdirinya serikat-serikat buruh independen dan menjawab tuntutan reformasi lewat Ketetapan MPR. Kemudian, Habibie juga berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap dolar, berkisar antara Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu.
Ia menuturkan, orang asing mengenali Habibie sebagai penemu besar dalam industri pesawat. "Pak Habibie ini aset bangsa. Indonesia beruntung memiliki anak bangsa seperti beliau," lanjutnya.
Menurut Fahira, kiprah Habibie menjadi inspirasi, tidak hanya bagi anak-anak Indonesia, tetapi juga dunia. Ia mengucapkan selamat ualng tahun kepada Habibie ke-80. Fahira berharap, Habibie selalu dilimpahi kesehatan.
"Dan saya berdoa Pesawat R80 rancangan Pak Habibie bisa membawa nama Indonesia mengangkasa di dunia," ujar Fahira.