REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menargetkan uang dengan seri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat diedarkan di akhir 2016 dalam pecahan mulai dari Rp 2.000 sampai Rp 50 ribu.
"Kami akan mulai edarkan, targetnya kira-kira akhir tahun untuk semua pecahan yang sekarang belum ada seri NKRI. Mulai dari 50 ribu, 20 ribu, 10 ribu, 5 ribu dan 2 ribu," kata Deputi Gubernur BI Ronald Waas usai peluncuran Gerakan Peduli Koin di Lapangan Lenggang IRTI Monas, Jakarta, Sabtu (25/6).
Ronald mengatakan pencetakan uang kertas seri NKRI ini cukup panjang karena BI harus berkoordinasi dan mendapat persetujuan dari pemerintah terkait desain dan gambar pahlawan yang akan dimuat dalam pecahan uang. Penentuan gambar pahlawan ini juga menunggu ketetapan dari Presiden Joko Widodo.
"Kalau mau cetak uang baru prosesnya panjang. BI merencanakan kemudian harus koordinasi. Setelah itu, ditetapkan oleh Presiden terkait gambar (pahlawan) mana yang digunakan," ujar Ronald.
Selain pecahan uang kertas, BI juga akan mengeluarkan uang logam atau koin seri NKRI dengan gambar pahlawan di salah satu sisinya.
Sebelumnya pada 2014, Pemerintah mencetak uang NKRI pecahan Rp 100 ribu dan mengedarkannya secara nasional pada 17 Agustus bertepatan dengan Hari Kemerdekaan ke-69 RI.
Desain uang kertas pecahan Rp 100 ribu tahun emisi 2014 itu tidak mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan dengan tahun emisi 2004 yang beredar saat ini.
Selain adanya tanda tangan Menteri Keuangan di sebelah Gubernur BI, perbedaan utama pada uang baru tersebut adalah adanya frasa "Negara Kesatuan Republik Indonesia" pada bagian muka dan belakang uang.