REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jajaran TNI Angkatan Laut melakukan pendalaman terhadap ABK kapal TB Charles yang saat ini sudah sandar di Dermaga umum Semayang, Balikpapan Sabtu (25/6), setelah sebelumnya kapal tersebut ditemukan KRI Multatuli-561 unsur Guspurlatim dan dikawal menuju Samarinda serta dilanjutkan pengawalan oleh KRI Kerapu-821 unsur Guskamlatim menuju Balikpapan.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, ketika terjadi ketidakjelasan berita penyanderaan Crew TB Charles, Ade menginstruksikan unsur gelar segera untuk menemukan kapal TB Charles tersebut untuk verifikasi, dan ternyata benar adanya telah terjadi penyanderaan.
"Saya sudah instruksikan untuk gelar segera untuk menemukan kapal TB. Charles. Kita verifikasi. Ternyata benar adanya penyandraan," ujar Ade melalui pesan singkatnya, Ahad (26/6).
Selanjutnya setelah kapal TB Charles sandar di dermaga Semayang Sabtu (25/6), TNI AL melakukan identifikasi terhadap crew Tug Boat yang kembali tersebut oleh tim dr Lantamal XIII, Guskamlatim dan Lanal Balikpapan.
Sementara itu Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S.E., membenarkan instruksi Kasal tersebut untuk melakukan pencarian. Dari keterangan yang diperoleh pihak TNI AL, pada hari sabtu tgl 18 Juni 2016, TB. Charles berangkat dari Philipina Cagayan De Oro Port menuju ke Samarinda dengan 13 orang ABK.
Di dalam perjalanan, pada hari Senin 20 Juni 2016, pukul 11.30 di perairan laut Jolo terjadi pembajakan dengan menggunakan dua perahu yang beranggotakan 4 sampai 5 orang, salah satu diantara mereka menggunakan bahasa melayu dan membawa senjata api laras panjang.
Para pelaku kemudian menculik tiga orang ABK yaitu Capt. Fery Arifin (nahkoda), Muh. Mahbrur Dahri (KKM) dan Edy Suryono (Masinis II), serta merampas semua alat komunikasi kapal.
Setelah kejadian itu, kapal tersebut dilepas dan melanjutkan perjalanan dengan sisa ABK 10 orang. Di dalam perjalanan hanya berselisih waktu 1 jam 15 menit dengan kejadian pertama, kapal TB Charles 001 kembali dibajak oleh kelompok lain dengan menggunakan 3 perahu yang beranggotakan 8-10 orang.
Dari informasi yang diperoleh, pembajak tersebut menggunakan bahasa Inggris dengan sikap kasar dan arogan, bersenjata laras panjang dan pistol, kemudian kembali menculik 4 orang ABK yaitu, Ismail (mualim I), Robin Piter (juru mudi), Muhammad Nasir (masinis III), dan Muhamad sofyan (Oilman).
Setelah melakukan penculikan, kelompok tersebut melepaskan kapal TB.Charles dengan sisa 6 ABK yaitu Andi Wahyu (Mualim II), Syahril (Masinis IV), Albertus Temu Slamet (Juru Mudi), Reidgar Frederik Lahiwu (Juru Mudi), Rudi Kurniawan (Juru Mudi dan Agung E. Saputra (Juru Masak).