REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 108 tenaga kerja Indonesia (TKI), yang diduga bermasalah dipulangkan dari Malaysia, Sabtu (25/6). Satu TKI diketahui melarikan diri saat dibawa menuju penampungan setempat.
Direktur Pemberdayaan Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja (BNP2TKI), Arini Rahayuwati, mengatakan 108 TKI sudah tiba di Kalimantan Barat pada Sabtu. Sebelumnya mereka dipulangkan lewat kawasan perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau.
"Sebanyak enam orang TKI kini sudah dijemput pihak keluarga. Satu TKI melarikan diri saat dibawa menuju tempat penampungan sementara 101 orang lain kini berada di penampungan Dinas Sosial setempat," jelae Arini ketika dikonfirmasi Republika, Ahad (26/6).
Dia melanjutkan, keseluruhan TKI berasal dari beragam daerah. Bahkan, ada TKI asal Jawa. Namun, Arini, belum bisa memastikan komposisi asal daerah dan pekerjaan para TKI selama di Malaysia.
"Perkiraan kami, mereka adalah pekerja di kilang minyak yang berada di Kuching dan Serawak, seperti lazimnya para TKI lain yang bekerja di kawasan itu. Data harus dipastikan kembali, saat ini sedang diolah," tambah Arini.
Menurut informasi yang dihimpun BNP2TKI, pemulangan 108 TKI berdasarkan data rujukan dari KJRI di Malasyia. Saat disinggung tentang rincian permasalahan yang menyebabkan pemulangan TKI, Endang belum dapat memberikan rincian penjelasan.
"Perihal penyebab pertimbangan pemulangan itu merujuk dari keterangan KJRI. Setelah mendapat data dari KJRI, kami koordinasikan dengan kepolisian setempat. Soal indikasi trafficking, tentu masih perlu penelusuran data secara pasti," tutur Arini.
Dia menambahkan, selama 2016 sudah ada lebih dari dua kali pemulangan TKI melalui Entikong. Selain kawasan Nunukan (Kalimantan Timur), kawasan Tanjung Pinang (Batam) pun menjadi jalur pemulangan TKI.