REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepuluh anjing pelacak nakoba yang dijuluki Pasukan K-9 unjuk kebolehan di hadapan Presiden Joko Widodo. Atraksi tersebut dipertunjukkan sebagai salah satu rangkaian acara peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) yang digelar di Lapangan Cengkeh, Kota Tua, Jakarta, Ahad (26/6).
Sepuluh anjing terlatih ditampilkan satu-persatu dengan didampingi pelatihnya. Seekor anjing jenis German Shepherd yang diberi nama Laica menunjukkan kemampuannya melacak narkoba jenis sabu yang disembunyikan dalam koper.
Laica menggonggong dan menggaruk-garukkan kakinya di atas koper berisi sebungkus kecil sabu. Anjing jenis tersebut biasa ditempatkan di bandara atau pelabuhan untuk mengendus kejahatan penyelundupan narkoba.
Atraksi dilanjutkan dengan penampilan anjing bernama Tina. Ia mampu mengendus narkoba di tengah kerumunan banyak orang. Tina berhasil menemukan narkoba yang disembunyikan di kantong celana seorang anggota Badan Narkotika Nasional (BNN).
Namun, berbeda dengan anjing sebelumnya, Tina tidak menggonggong dan mencakar-cakarkan kukunya. Setelah mengendus-ngendus, ia duduk sambil mengibas-ngibaskan ekornya. Tina memang dilatih memberikan respons pasif agar tidak melukai orang yang membawa narkoba.
Terakhir, petugas BNN menunjukkan demo melatih anjing jenis biggel. Anjing jenis tersebut sebenarnya adalah anjing peliharaan. Namun, kini biggel telah dikembangkan dan terbukti mampu menjadi anjing terlatih. Seekor biggel bernama Lady berhasil menemukan narkoba di dalam sebuah peti kayu.
Presiden Joko Widodo yang hadir dalam peringatan HANI memberikan tepuk tangannya untuk anjing-anjing pintar milik BNN tersebut. Presiden nampak terkesan dengan ketangkasan mereka.
Sepuluh anjing yang unjuk kebolehan di depan Jokowi tersebut merupakan bagian dari 50 Pasukan K-9 yang dimiliki Indonesia. Polri dan BNN hingga kini masih melatih sejumlah anjing-anjing pelacak lain untuk memaksimalkan upaya pencegahan peredaran narkoba di Tanah Air.