REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerusuhan yang terjadi antara sejumlah Jakmania dengan aparat keamanan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (24/6) berefek panjang. Kekerasan yang membuat empat polisi lula-luka membuat sebagian personel kepolisian berniat menggelar sweeping terhadap Jakmania.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono membenarkan adanya peristiwa tersebut. Sebanyak 15 polisi berasal dari Bidang Humas Polda Metro Jaya, anggota Gegana Polda Banten, Brimob Polda Banten, Sabhara Polda Metro Jaya, Sabhara Polres Jakarta Timur dan Diploair Polda Metro Jaya.
Aksi sweeping oknum polisi itu diduga karena alasan simpati kepada rekannya yang menjadi korban. "Sudah ditangani Propam itu. Diduga hendak melakukan sweeping Jakmania," kata Awi, Ahad (26/6).
Sebelumnya, juga telah terjadi aksi tidak bertanggungjawab dari pihak tak dikenal yang merusak distro kaos dan suvenir tim Persija Jakarta, Sabtu (25/6) malam. Toko tersebut diketahui milik Koordinator Jakmania Rawasari, Reza.
Kemudian, toko tersebut juga tempat berkumpulnya Jakmania. Bahkan pada saat penyerangan, sejumlah Jakmania sedang berkumpul di toko itu.
Namun terkait aksi perusakan itu, Awi belum mengetahui apakah oknum polisi tersebut terlibat atau tidak dengan rusaknya toko itu. Jika terbukti bersalah, anggota kepolisian tersebut akan dihukum dengan ketentuan yang berlaku.
Kata, Awi apapun bentuk tindakan balas dendam, apalagi sampai merugikan orang lain sangat tidak diperbolehkan.
Baca juga: Arema Tambah Personel Keamanan untuk Antisipasi Kerusuhan