REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Persatuan Tadika Islam Malaysia (Pertim) mencetak versi braille dari Alquran. Proses pencetakan memakan waktu empat jam untuk masing-masing cetakan.
Dilansir dari SBS.com, Sabtu (25/6), umat Islam di Malaysia yang merupakan difabel netra, sekarang bisa membaca kitab suci mereka Muslim lain. Itu dikarenakan pada pekan terakhir bulan suci Ramadhan, Malaysia mencetak Alquran dalam huruf braille untuk para difabel netra.
Bahkan, kitab Alquran braille akan dikirim ke rumah-rumah penduduk, agar dapat langsung digunakan umat Islam yang merupakan difabel netra. Salinan Alquran braille berisi ribuan halaman akan dijual seharga 48 dolar AS, sementara salinan bercetak depan belakang dijual seharga 97 dolar AS.
Pertim merupakan satu-satunya organisasi yang diizinkan pemerintah Malaysia untuk mencetak Alquran braille. Ramadhan, menjadi waktu yang sangat sibuk bagi Pertim mencetak lebih banyak Alquran braille, agar umat Islam difabel netra juga bisa semakin mendekatkan diri dengan Allah SWT.