REPUBLIKA.CO.ID, CISARUA -- Lembaga konservasi satwa "ex-situ" (di luar habitat alami) Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali menggelar lomba foto satwa 2016.
"Ajang International Animal Photo Competition (IAPC) 2016 ini sudah dibuka sejak Juni, dan akan berakhir sampai Oktober nanti," kata Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Frans Manansang, Ahad (26/6).
Dia menjelaskan bagi masyarakat luas yang tertarik mengikuti kompetisi itu, kata dia, juga dapat melihat informasi rinci melalui laman www.animalphotocompetition.com. Lomba itu, terbuka untuk umum, maupun bagi kalangan pelajar dengan hadiah total ratusan juta.
Peyelenggaraan IAPC 2016 ini digelar terkait peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia pada 5 Juni, serta memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional pada 5 November. Peserta bebas memotret satwa baik di TSI, kebun binatang atau taman nasional.
Frans menuturkan masyarakat antusias mengikuti lomba ini. Pada tahun 2015 lalu, jumlah foto yang masuk ke panitia sebanyak 16 ribu foto, baik dari dalam maupun luar negeri. Dia berharap kompetisi ini bisa menggugah masyarakat untuk mencintai satwa melalui karya seni fotografi.
Apakah sulit memotret satwa? Febrian, salah satu penggemar fotografi mengakui tidak mudah memotret satwa. Dibutuhkan ekstra kesabaran, dan juga ada tantangan tersendiri. Namun, tantangan itulah yang kemudian menjadi inspirasi bagi para fotografer untuk ikut kembali dalam ajang kompetisi tersebut.