Senin 27 Jun 2016 12:11 WIB

JK Minta Generasi Muda Berwirausaha

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya
Jusuf Kalla
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) minta generasi muda untuk masuk dan terjun ke dunia usaha. Hal ini disampaikan JK kepada Ketua Umum Pimpinan KORNAS Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Armyn Gultom di kantor Wakil Presiden, Jakarta.

"Pak Wapres sangat mendorong adanya keberanian dari generasi baru muda untuk masuk ke dalam dunia wirausaha dan dunia enterpreneur," kata Armyn usai menemui Wapres JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (27/6).

Sebab, kata Armyn, kelemahan generasi muda saat ini yakni kurang tertarik untuk menjajaki dunia wirausaha. Menurut Armyn, JK sangat mendorong gerakan berwirausaha ini dapat tumbuh di masyarakat. 

Selama ini, lanjut dia, hanya terdapat 30 persen masyarakat yang menggerakkan ekonomi nasional dengan berwirausaha. Dengan meningkatkan jumlah generasi muda untuk terjun ke dunia usaha pun dapat menurunkan kesenjangan sosial yang terjadi di antara masyarakat. 

"Bagaimana ciptakan sampai 40-50 persen, atau 70 persen, dengan begitu kesenjangan sosial cepat bisa diatasi. Semakin banyak penggerak ekonomi, maka akan kesenjangan sosial akan teratasi," kata dia.

Andi Nurpati, ketua Panitia Rakernas IMM, menyampaikan dengan berwirausaha dapat membantu menyediakan lapangan kerja sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran generasi muda saat ini. Ia mengatakan, untuk menggerakkan generasi muda agar tertarik menekuni dunia usaha maka perlu diberikan motivasi.

Sementara itu, Armyn menambahkan, IMM dapat membantu memberikan pelatihan kepada generasi muda sehingga dapat menciptakan SDM yang berkualitas, serta memberikan akses permodalan untuk mulai berbisnis. Sebab, selama ini modal merupakan salah satu masalah utama dalam menjalankan usaha kecil menengah (UKM). 

"Kemudian perlu proteksi juga pengusaha pemula sehingga tidak disamaratakan dengan pengusaha khusus," tambah Armyn.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement