Senin 27 Jun 2016 14:29 WIB

Hikmah Sakit di Bulan Puasa Ramadhan

Doa orang yang sedang sakit seperti doanya para malaikat.

Rep: Wisnu Aji Prasetiyo/ Red: Agung Sasongko
Foto: EPA-EFE/HANNIBAL HANSCHKE
Tulisan kaligrafi terlihat di Masjid di Berlin, Jerman, Ahad (2/3/2025). Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada manusia yang menginginkan atau mengharapkan sakit. Namun, setiap manusia pasti mengalami sakit. 

Dokter Ahli Bedah Tulang Briliantono M Soewarno menjelaskan sakit merupakan suatu keadaan di mana tubuh menjadi abnormal dan tidak seperti biasanya. Sakit, kata dia, timbul karena adanya penyimpangan fungsi dari organ tubuh. 

Baca Juga

"Sehingga mekanisme kerja organ tubuh tersebut terganggu dan tidak harmonis," kata Briliantono dalam bukunya Panduan Sehat Selama Ramadhan, Senin (27/6/2016).

Namun, Briliantono menilai sebenarnya ada hikmah di balik sakit, terutama pada bulan suci Ramadhan. Menurut dia, sakit dapat memberikan waktu bagi manusia khususnya umat Muslim untuk beristirahat. 

"Keasyikan bekerja membuat manusia lalai merawat tubuh. Karena sakit itulah tubuh menjadi dapat beristirahat," ujar Briliantono.

Selain mengistirahatkan tubuh, kata dia, sakit juga dapat menyambung silaturahim antar manusia. Umat Muslim yang jarang berkumpul bersama keluarga, lanjut dia, mendapatkan perhatian dan kehangatan keluarga di saat sakit. 

"Banyak saudara atau kerabat yang menjenguk, jadinya kita bisa menjalin silaturahim," katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement